METRO SULTENG - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, menyatakan tren penurunan stunting di kabupaten itu sudah terlihat.
Pada 2024, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting turun signifikan menjadi sekitar 29 persen, dari 34,6 persen di tahun sebelumnya.
Baca Juga: Penanganan Stunting di Wilayah Terpencil Pinembani, Jadi Prioritas Pemkab Donggala
Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas P2KB Donggala, Dudi Utomo Adi. Ia optimistis Donggala bisa mengejar target nasional 16 persen pada 2026, dan terus turun hingga 5 persen pada 2045.
Menurutnya, penurunan ini masih bertahap, sekitar 3–4 persen per tahun, namun dapat dipercepat lewat kerja bersama atau kolaborasi.
“Kami terus mengupayakan percepatan penurunan stunting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas,” ujarnya dihubungi beberapa hari lalu, (20/11/2025).
Data menunjukkan prevalensi stunting di Donggala tercatat 32,4 persen pada 2022, naik menjadi 34,1 persen di 2023, dan kembali turun menjadi 29,6 persen pada 2024.
Sebagai bentuk gerakan bersama, Dinas P2KB menginisiasi program Orang Tua Asuh Cegah Stunting yang melibatkan masyarakat dalam edukasi, dukungan gizi, perbaikan sanitasi, serta kolaborasi lintas sektor untuk membentuk generasi sehat dan kuat. (*)