kesehatan

Proyek Rehabilitasi Bendung Jono Oge Sirenja Donggala, Kuantitas Progres Capai Bobot 60 Persen

Rabu, 29 Oktober 2025 | 07:21 WIB
Pengerjaan proyek Rehab Rekon Bendung Irigasi Jono Oge Donggala

METRO SULTENG - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Cipta Karya Sumber Daya Air Bidang Irigasi dan Rawa (Irwa), terus menggenjot peningkatan pembangunan prasarana infrastruktur atau menyasar pada pekerjaan proyek lanjutan perihal Rehabilitasi Bendung Irigasi dengan metode indukatif D.I. (Desain Intent) atau berdasarkan Detailed Inspection (Inspeksi Rinci) terletak di Desa Jono Oge, Kecamatan Siranja, Kabupaten Donggala.

Hasil pantauan Metrosulteng.com, proyek Rehab Rekon Bendung Irigasi Jono Oge Donggala terakses dalam kontrak tertanggal 7 Agustus 2025. Sementara frekuwensi waktu pelaksanaan SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) dimulai pada 11 Agustus di tahun yang sama, dan sekali gus disertakan dengan biaya pekerjaan berasal dari APBD (Anggaran Pendapatan Bela ja Daerah) senilai Rp1,918,659,617,55.

Baca Juga: Polsek Bahodopi Tangani Dugaan Pengeroyokan Antar Pekerja di Kawasan Industri PT FMI

Kegiatan pelaksanaan proyek Bendung Irigasi Jono Oge yang terletak di Kecamatan Sirenja, Donggala, sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan proyek itu, terhitung dari aksen awal sampai selesai, diplot dengan rentang waktu 120 hari kerja.

Mengenai perkembangan tentang pengerjaan proyek yang dikerjakan oleh Subcon CV Bakti Paduka Mulia itu, tampak output pengerjaan pada struktur material konstrusi dan fisik dari hasil olahaan tim subcon tersebut, metode produksinya terbilang cukukup signifikan dengan daya tahan yang efesien.

Baca Juga: Wakil Bupati Iriane Ajak Pemuda Morowali Menjadi Penentu Sejarah di Hari Sumpah Pemuda ke-97

Selain itu asumsi mencakup priode pembangunan Bendung Irigasi Jono Oge Sirenja Donggala juga merupakan bagian dari langkah mantap Leprov Sulawesi Tengah, untuk mendongkrak pemerataan pembangunan dalam berbagai sektor, dan tetap komitmen untuk melakukan wujud percepatan pembangunan dan sekali gus gercep dalam penyetaraan guna mempersamai aksesbilitas serta, termasuk melakukan restrukturisasi dan revitalisasi yang kini terus ditindak lanjuti secara sistematis dan masif.

Pengerjaan proyek Rehab Rekon Bendung Irigasi Jono Oge Donggala

Disamping itu, klaster dalam setiap sesi pengerjaan struktur konstruksi atau obyek dalam item pengulikan saluran primer dan sekunder irigasi itu, Subporyek juga diyakini intes menggunakan bahan baku beton yang telah berkesuaian dalam pembangunan jaringan irigasi tersebut.

Maka untuk klasifikasi dalam penggunaan leksikal dinding beton pada saluran irigasi diantaranya, Precast (Beton Pracetak) ataun U-ditch, Box Culvert, Beton Cor (Cast-in-place), Beton Canvas (Conrete Canvas) atau yang kerap disebut denagan DPT (dinding penahan tanah).

Dimana standar dan ukuran ketentuan maksimum ketahanan serta kepekatan struktural konstruksi daek atau DPT secara keseluhan, daya kekuatan materialnya kontras dan layak tanpa pengecualian dan sesuai spek yaitu, kualitas beton K-225 hingga K-300.

Baca Juga: 29 Oktober 2025 adalah Waktu untuk Memecahkan Misteri Komet 3I/ATLAS, Apakah Pesawat Alien yang Menuju Bumi atau Bukan

Pihak penyedia jasa dan subcon juga tampak manut terhadap aturan kerja yang berlaku dan tetap konsisten dalam penyeseuaian *range outentifikasi* bahan baku beton, dalam penggunaan semen dengan daya tahan anti sulfat dan mencegagah korosi dan kerusakan pada beton.

Aktivitas tim teknis terlihat kompak dan antusias serta optimal dalam mengulik setip item pekerjaan proyek tersebut, kini kuantitas bobot pekerjaan diperkirakan mencapai 60% (persen).***

Tags

Terkini