kesehatan

Bersama IBI, Sulteng Menuju Nol Kematian Ibu Melahirkan

Minggu, 16 Maret 2025 | 08:40 WIB
Gubernur Sulteng Anwar Hafid saat hadir di acara pengukuhan IBU Sulteng periode 2025-2028 di Kota Palu, Sabtu 15 Maret 2025. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Sulewesi Tengah periode 2023-2028 dikukuhkan pada Sabtu (15/3/2025). Pengukuhan bertempat di Gedung Pogombo, kompleks Kantor Gubernur di Kota Palu.

Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid, hadir di acara pengukuhan pengurus IBI Sulteng.

Meski hari libur kerja dan sedang berpuasa, Gubernur Anwar Hafid tetap semangat menyampaikan pesan-pesan kolaboratif agar IBI bersinergi mendukung program BERANI Sehat, terutama dalam konteks menurunkan prevalensi kematian ibu melahirkan dan bayinya serta stunting.

Baca Juga: Gubernur Anwar Hafid Sumringah, Tiga Kabupaten Ini Sanggupi Target UHC Prioritas Berani Sehat

Pengurus IBI Sulteng yang baru, melakukan foto bersama dengan Gubernur dan Wagub Sulteng serta Kepala Dinas Kesehatan Sulteng. (Foto: Biro ADPIM).
BERANI Sehat, kata Anwar Hafid, merupakan program unggulan untuk membantu warga Sulteng berobat di rumah sakit dan faskes mana pun di Indonesia.

Dengan catatan, layanan kesehatan yang didatangi telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan warga cukup membawa KTP Sulteng sebagai bukti saat berobat.

“Saya punya keyakinan besar, peran ibu-ibu bidan ini sangat besar untuk menghentikan kematian ibu melahirkan dan bayi serta stunting,” ujarnya.

Eks Bupati Morowali dua periode itu juga mengajak pengurus IBI menciptakan program-program realistis yang siap didukung pemerintah provinsi.

Baca Juga: Anwar Hafid: RPJMD adalah Kitab Suci Pembangunan Daerah

Kolaborasi dan sinergi, menurutnya, adalah resep manjur untuk mencegah kematian ibu melahirkan.

"Saya punya pengalaman berkesan sewaktu menjabat Bupati Morowali dalam rangka menjaga keselamatan ibu hamil dan bayi yang dilahirkan," kenang Gubernur Sulteng itu.

Ia memiliki program di mana warga desa harus bekerjasama menjaga keselamatan ibu hamil dan rumah yang dihuni ibu hamil wajib memasang bendera sebagai tanda siaga.

“Alhamdulillah saat itu (Morowali) nol angka kematian ibu melahirkan,” kenangnya.

Bahkan kala itu, Anwar Hafid yang melakukan perjanjian kinerja dengan Kadis Kesehatan Morowali, jika sampai ada kasus kematian bayi atau ibu melahirkan, maka si pejabat bersedia mundur dari jabatannya.

Baca Juga: Keluhan Elpiji 3 Kg Terdengar Dimana-mana, Gubernur Sulteng: Pengecer dan Pangkalan Nakal Tutup Saja!

Halaman:

Tags

Terkini