Terkait stunting, Gubernur Anwar Hafid memiliki ide yang mirip dengan program Makan Bergizi Gratis, tapi dengan sasaran program adalah balita, bukan pelajar.
“Kalau (dari) kecil tidak cukup gizi, akan susah ditangani saat besar,” ungkapnya supaya pemenuhan gizi dimulai sejak dari balita bahkan sejak dalam kandungan.
Ia juga menitip pesan supaya edukasi ke orangtua dan keluarga tentang pencegahan stunting dan pemberian gizi seimbang, harus lebih digalakkan.
“Perilaku kurang baik dari orangtua akan ikut berkontribusi terhadap gizi buruk,” lanjutnya.
Di bagian lain, sambil bercanda ia menyebut kehadiran Wakil Gubernur Reny Lamadjido, sebagai ‘Gubernur Kesehatan’.
Baca Juga: Peringatan HPSN 2025, IMIP Dukung Kampanye Gaya Hidup Sadar Sampah
“Wakil saya orang kesehatan, asli 24 karat dan jangan diragukan kemampuannya,” terangnya bahwa urusan kesehatan ia delegasikan full ke wagub sebagai ahlinya.
“Saya haqqul yaqin pembangunan kesehatan Sulawesi Tengah pasti lebih maju di masa datang,” pungkasnya menambahkan dengan wagub dr. Reny Lamadjido sebagai panglima kesehatan.
Yang hadir di acara itu antara lain, Kadis Kesehatan Sulteng Komang Adi Sujendra,, Kadis Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Abdul Haris Karim, Direktur RSUD Undata Herry Mulyadi, Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng Tenny C. Soriton, Ketua IBI Sulteng Euis Bianca, perwakilan organisasi profesi kesehatan dan organisasi perempuan, pimpinan perguruan tinggi kebidanan dan mitra kerja. (*)
