METRO SULTENG - Direktur Lembaga Pengembangan Tehknologi Tepat Guna (LPTTG) Malindo, Sakarudin diduga ikut dalam pembahasan penentuan harga pengadaan alat TTG Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Hal itu di ungkapkan Mardiana Direktur CV. Mardiana Mandiri Pratama (MMP) kepada Metrosulteng.com usai menyerahkan sejumlah dokumen kepada tim advokat LBH Sulteng.
Menurut Mardiana, Direktur LPTTG Malindo hadir dalam pembahasan penentuan harga yang dinaikan oleh Bupati Donggala sebesar 15 persen dari harga toko.
"Pak haji Sakarudin ada di pertemuan pengangkatan harga 15 persen itu. Pak ini fotonya," terang Mardiana sambil memperlihatkan foto pertemuan itu.
Selain itu, kata Mardiana, dari hasil pertemuan itulah kemudian Bupati Donggala memerintahkan kepadanya untuk menemui DB Lubis agar bisa menaikan harga 15 persen dari harga toko yang diajukan oleh Mardiana.
Sakaruddin saat dihubungi media ini Sabtu malam (8/10/2022) via ponselnya mengaku, tidak mengetahui sama sekali sehubungan dengan masalah pengadaan alat TTG di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Berjamaah Proyek TTG Donggala, LBH Sulteng Laporkan Bupati Kasman Cs ke Kejati
"Lembaga yang saya pimpin bergerak di bidang pelatihan usaha mikro kecil dan menengah. Kalau untuk pengadaan alat TTG, kami tidak ke situ. Munculnya masalah pengadaan alat TTG di Donggala, saya juga kaget dengar kabarnya," jelas Sakaruddin dari balik ponselnya.
Sebelum adanya masalah pengadaan alat TTG Donggala tahun 2020, Sakaruddin membenarkan di tahun 2019 dilaksanakan pelatihan yang pesertanya dari Kabupaten Donggala. Peserta pelatihan dikirim ke kantor LPTTG Malindo di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Tahun 2019 lalu, memang ada pelatihan di LPTTG Malindo untuk Donggala. Ratusan orang pesertanya. Kerjasama kami dengan Pemda Donggala. Namun sebatas pelatihan saja. Tidak ada pengadaan alat TTG untuk desa-desa," ungkap Sakaruddin.
Selama berada di LPTTG Malindo di Luwu Utara, tambah Sakaruddin, peserta pelatihan diajarkan keterampilan life skill mengolah pangan lokal. Kurang lebih 7 hari mereka dilatih. Seperti membuat aneka rasa keripik dan jenis panganan lainnya.
"Sekali lagi saya tegaskan, LPTTG Malindo tidak mengetahui pengadaan alat TTG Donggala tahun 2020. Semoga apa yang terjadi di Donggala, bisa menjadi pelajaran bagi daerah lain dan bagi pribadi kita masing-masing," harap Sakaruddin. ***
(Ahmad Muhsin/MetroSulteng)