hukum-kriminal

PT GNI Bantah Adanya TKA Asal Cina Yang Aniaya Tenaga Kerja Lokal Hingga Memicu Bentrok

Rabu, 18 Januari 2023 | 14:17 WIB
Rusuh TKA Cina dan Pribumi di PT GNI

METRO SULTENG-Terkait kabar Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina yang menganiaya tenaga kerja lokal di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Morowali Utara, Sulteng, sehingga memicu konflik antara TKA Cina dan tenaga kerja pribumi dibantah pihak perusahaan GNI.

Berdasarkan keterangan resmi PT GNI, isu yang beredar tersebut tidak benar. Perusahaan pun mengimbau agar masyarakat berhati-hati atas kesimpangsiuran berita yang beredar di publik.

Baca Juga: Hidup Susah dan Penuh Perjuangan di Panti Asuhan, Putri Tetap Gigih Bercita-cita Jadi Polwan

"Perusahaan juga menyatakan bahwa pemberitaan terkait pemukulan atau penganiayaan oleh Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok terhadap Tenaga Kerja Indonesia yang marak di media, termasuk isu terkait adanya kekerasan terhadap pekerja perempuan di GNI, merupakan hal yang tidak benar," ungkap Direksi PT GNI dalam keterangan resmi perusahaan, dikutip Rabu (18/01/2023).

Perusahaan meminta agar publik/masyarakat berhati-hati dalam mengolah informasi atau berita yang beredar, yang simpang siur, yang berpotensi menimbulkan persepsi yang keliru," imbau perusahaan.

Baca Juga: Tindak Lanjuti Kesepakatan PT GNI dan Karyawan, Besok Wamenaker Ke Morowali Utara

Perusahaan menyebut, aksi demonstrasi yang berakhir ricuh yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2023 lalu berdampak bagi perusahaan dan masyarakat sekitar lokasi proyek GNI, di mana timbul kerugian materiil, imateriel, hingga jatuhnya dua korban jiwa dan sejumlah orang yang luka-luka.

"Korban jiwa tersebut diketahui merupakan 1 (satu) warga negara Indonesia dan 1 (satu) warga negara Tiongkok, keduanya merupakan karyawan kontraktor GNI. Kami, atas nama perusahaan, menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban. Bahwa perusahaan telah melakukan penanganan yang sesuai terhadap korban dan telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka mengevakuasi dan menangani korban," jelas perusahaan.***

Tags

Terkini