hukum-kriminal

Komnas HAM Sulteng Sebut Ada Aktor Dibalik Konflik Tambang Poboya, Minta Kepolisian Lakukan Penyelidikan

Kamis, 27 Oktober 2022 | 20:32 WIB
Ketua Komnas HAM Perwakilan Sulteng, Dedi Askari, saat memberi keterangan pers terkait rusuh tambang emas Poboya. (Foto: Sofyan)

METRO SULTENG - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI Perwakilan Sulawesi Tengah, meminta kepada pihak Kepolisian untuk melakukan penyelidikan terkait akar masalah bentrok di lokasi tambang emas Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Komnas HAM menduga, ada aktor di balik peristiwa yang mencoba mempropagandakan masyarakat Poboya pada Rabu malam (26/10).

Baca Juga: Bentrok Kembali Pecah  di Lokasi Tambang Emas PT CPM di Palu, Polisi Muntahkan Tembakan Bubarkan Massa

Karena kata Ketua Komnas HAM Sulteng, Dedi Askari, pada tanggal 28 September 2022 lalu, pihaknya sudah mempertemukan masyarakat Adat Poboya, Lembaga Adat Poboya, serta pihak perusahaan dalam menyelesaikan konflik.

Namun, aksi protes ini kembali terjadi dengan tuntutan masyarakat kepada PT CPM untuk memenuhi janji tersebut.

Baca Juga: Warga Antusias Sambut Prajurit TNI Pada TMMD ke-115

"Bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah, baru mau melangkah untuk penyelesaian, terjadi lagi masalah baru," ujar Dedi, Kamis (27/10/2022) di kantor Komnas HAM perwakilan Sulteng di Kota Palu.

Di sisi lain, Dedi menilai adanya aktor utama yang berperan sehingga kembali terjadi konflik di lokasi tambang emas Poboya. Olehnya itu, pihak kepolisian pinta Dedi, perlu melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Ibu Jual Anak Gadis Masih SMP Lewat Aplikasi MiChat Diamuk Tetangganya di Makassar

"Kami mendorong pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan sesegera mungkin. Sehingga konflik di Poboya bisa diantisipasi," pungkasnya. ***

Laporan: (Sofyan/Metrosulteng)

Tags

Terkini