hukum-kriminal

Astagfirullah! Dana Pembangunan Masjid Raya Baabussalaam Kolono Morowali Diduga Ditilep

Minggu, 16 Oktober 2022 | 12:06 WIB
Mesjid Raya Baabussalaam didesa Kolono.

METRO SULTENG- Anggaran pembangunan Masjid Raya Baabussalaam Desa Kolono, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, yang bersumber dari sumbangan jamaah dan CSR perusahaan, diduga telah diselewengkan.

Dugaan penyelewengan ini disampaikan oleh mantan ketua pembangunan masjid, Irwan Arya.

Mantan Ketua DPRD Morowali itu menyebutkan, anggaran pembangunan masjid sebesar Rp600 juta, tidak jelas bagaimana penggunaannya.

"Anggaran yang habis kurang lebih 600 juta itu tidak jelas, terutama upah tukang," kata Irwan belum lama ini.

Ia menjelaskan, saat menjabat sebagai ketua pembangunan, upah tukang yang telah disepakati 175 juta. Akan tetapi bengkak sampai sekarang mencapai Rp 300 juta lebih.

"Dan soal laporan penggunaan keuangan, mereka tidak mau memberikan ke kita," kata Irwan.

Baca Juga: Buah Sirsak, Selain Enak Rupanya Bisa Mencegah Pertumbuhan Sel Kangker

Baca Juga: 300 Lebih Narapidana Kelas IIB Ampana Ikut Latihan Binaan Kepribadian Dan Kemandirian

Baca Juga: Bisa Ditumis atau Lalapan, Daun Ubi Jalar Yang Menyimpan Khasiat Meredakan Sakit Saat Haid

Adapun, menurut Irwan, total anggaran yang diperuntukkan pembangunan masjid mencapai Rp 1 miliar lebih dan telah habis. Padahal, pembangunan masjid belum mencapai setengah atau 50 % pembangunan.

"Jadi, total anggaran yang kami peruntukkan pembangunan masjid ini Rp 1 miliar lebih, dan setengah anggaran tersebut tidak jelas. Anggaran Rp 1 miliar sudah habis, tapi kondisi pembangunannya belum selesai. Setengah saja belum, minimal 80% lah selesai," terangnya.

Irwan juga mengungkapkan, kalaupun anggaran Rp 1 miliar itu habis, pihak Inspektorat Kabupaten Morowali harus melakukan audit penggunaan anggaran pembangunan masjid tersebut.

"Penggunaan anggaran pembangunan sampai saat ini tidak jelas. Ada oknum yang bermain, anggaran ini diduga disalahgunakan, saya minta diaudit," tegas Irwan.

Bahkan, ia juga menyesalkan adanya oknum yang memalsukan tandatangan dirinya untuk pencairan dana sebesar Rp 200 juta.

"Makanya saya keluar dari pengurus pembangunan masjid bersama sekretaris, wakil ketua dan seksi-seksi yang lain. Saya akan laporkan masalah ini ke pihak kepolisian," tutupnya.***

Tags

Terkini