METRO SULTENG - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengungkapkan, aparat penegak hukum sering menjadi alat yang digunakan untuk memeras kepada pihak yang dilaporkan. Hal ini berdasarkan pengaduan masyarakat.
Bahkan, kata Mahfud, terkadang pelapor bermain dengan aparat penegak hukum untuk memeras terlapor. Tidak hanya itu, aksi ini kerap menjadi senjata oleh oknum pihak swasta atau LSM jadi-jadian.
Baca Juga: Bawaslu Touna Laksanakan Ujian CAT Calon Anggota Panwaslu, Gunakan Kamera Terhubung Secara Regional
"Ini bentuk kolusi antara oknum APH dan swasta serta (terkadang) LSM jadi-jadian," kata Mahfud, dikutip dari Twitternya @mohmahfudmd, Minggu (16/10/2022).
Mahfud juga menegaskan bahwa pimpinan Polri, Kejaksaan Agung, dan KPK akan menindaklanjuti oknum yang melakukan tindakan tersebut.
Baca Juga: Tahukah Anda, Harga OPPO A55 Turun Hingga Rp 1 Jutaan Yang Semula Lumayan Mahal
Olehnya, Mahfud meminta agar masyarakat melaporkan jika terjadi pemerasan.
"Maka itu, silakan jika masih ada yang mengalami pemerasan seperti itu 'laporkan'. Jangan takut: asal jelas pelaku dan objeknya. Harus ada keberanian untuk melapor dan menindak," kata Mahfud.
Baca Juga: Perkenalkan Motor Honda ADV160, Digadang Penerus Skuter Urban SUV ADV150, Harga 40 Jutaan
"Pimpinan responsif tentang ini. Makanya, banyak oknum APH yang ditindak oleh pimpinannya baik dari Polri, Kejaksaan bahkan di KPK," tambahnya. ***
Laporan: (Sofyan/Metrosulteng)