METRO SULTENG-Bupati Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Kasman Lassa kini jadi sorotan tajam masyarakatnya setelah dugaan dirinya menerima suap, gratifikasi atau fee proyek pengadaan alat Tehknologi Tepat Guna (TTG) dan Website Rp 4,1 Miliar, dibongkar habis 'Whistle blower' atau pelapor tindak pidana yang identitasnya dirahasiakan.
Proyek TTG dan Website Desa yang menggunakan Dana Desa pada tahun 2019 sampai dengan 2020 di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Dari hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI telah merugikan Negara senilai Rp 4,1 miliar.
Dari daftar rekap penerimaan fee proyek tersebut, Bupati Donggala menerima fee secara bertahap yang jika ditotalkan semua berjumlah Rp 405 Juta.
Dibalik kasus yang menyeret Kasman Lassa ini, Nitizen di Donggala kembali menyoroti Bupati Kasman Lassa yang dinilai kerap berperilaku kontroversi dan terkesan berlebihan alias makan puji (bahasa warga setempat)
Baca Juga: Hacker Bjorka Bongkar Data Pribadi Puan Maharani yang belum Lakukan Vaksin Booster
Perilaku makan puji itu, tuding nitizen ternyata juga membutuhkan biaya. "Yang bikin boros itu ternyata uang makan puji," ciut nitizen.
Yang kembali jadi sorotan nitizen adalah gelar DR.Drs. Kanjeng Raden Ario Hadiningrat Kasman Lassa, SH, MH.
Baca Juga: Honda Aviator Curi Perhatian Ditengah Persaingan Motor Matic Mirip Vespa, Intip Pesonanya
Seperti diketahui, Gelar Bangsawan Jawa ini diterima Kasman Lassa dari Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, Maha Patih K.G.P.A.A. Tedjowulan kepada Kasman Lassa pada, Minggu 1 Mei 2016 silam.
Menurut Keraton Surakarta saat itu, anugerah yang diberikan kepada Bupati Donggala, Kasman Lassa adalah gelar kekerabatan.
Selain Kasman, sejumlah kepala daerah pernah mendapat gelar serupa dari Keraton Surakarta. Presiden Joko Widodo sendiri dianugerahi gelar Kanjeng Raden Pangeran Hadiningrat.(Ahmad Muhsin/Bandi)