hukum-kriminal

Mantan PM Jepang Shinzo Abe Tewas Ditembak Saat Berkampanye, Pelaku Perwira Maritim

Sabtu, 9 Juli 2022 | 11:47 WIB
Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe melepas maskernya sebelum berbicara dalam sebuah konferensi pers di Tokyo, Jepang, Senin (25/5/2020)./Bloomberg - Reuters/Kim Kyung/Hoon

METROSULTENG- Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia setelah ditembak pada saat berpidato, Jumat (8/7/2022), pukul 11.30 waktu setempat.

Dilansir NHK, seorang pejabat senior Partai Demokrat Liberal (LDP) mengatakan Abe telah meninggal di rumah sakit tempat dia menerima perawatan.

Dia ditembak di jalan di Kota Nara, Jepang barat saat berkampanye untuk pemilihan Majelis Tinggi atau Dewan Negara.

Abe sempat dilarikan ke rumah sakit sesaat setelah kejadian dan berjuang dalam masa kritis.

Sepeti diketahui, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa Shinzo Abe berada dalam 'kondisi serius' dan seorang pejabat Nara mengatakan bahwa mantan perdana menteri itu tidak lagi menunjukkan tanda-tanda menggembirakan setelah ditembak dalam satu upaya pembunuhan.

Abe, salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah pascaperang Jepang, ditembak di bagian dada saat dia sedang berpidato di sebuah jalan di kota Nara menjelang siang hari ini. Kondisi kesehatannya sebelumnya dilaporkan dalam keadaan cardiopulmonary arrest seperti dikutip JapanTimes.co.jp Jumat (8/7).

Abe tidak sadarkan diri ketika dia dilarikan ke rumah sakit dan mengalami pendarahan dari dada.

Polisi telah menangkap pria yang diduga menyerang Abe, yang sedang memberikan pidato di depan Stasiun Yamato Saidaiji ketika insiden itu terjadi sekitar pukul 11:30. Kampanye itu berlangsung untuk pemilihan Majelis Tinggi pada hari Minggu.

Video dari insiden tersebut menunjukkan dua tembakan dilepaskan seorang pria. Jepang dikenal memiliki salah satu undang-undang pengendalian senjata yang paling ketat di dunia.

Abe mengalami cedera di sisi kanan lehernya akibat tembakan dan pendarahan internal di sisi kiri dadanya, menurut Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana.

NHK mengutip pejabat pemerintah yang mengatakan bahwa tersangka adalah perwira Pasukan Bela Diri Maritim selama tiga tahun hingga sekitar tahun 2005.

Yamagami mengatakan kepada penyelidik bahwa dia "memiliki keluhan" dengan mantan perdana menteri dan memiliki niat untuk membunuhnya.

Pistol yang digunakan dalam serangan itu tampaknya buatan tangan dan rekaman media menunjukkan sebuah objek dengan apa yang tampak seperti dua barel yang dibungkus dengan pita hitam tergeletak di tanah setelah serangan itu.***

 

Tags

Terkini