hukum-kriminal

Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut yang Mengandung Radioaktiv dan tritium

Sabtu, 26 Agustus 2023 | 14:29 WIB
Air limbah yang diolah disimpan dalam tangki yang menjulang tinggi di Fukushima, Jepang, pada 12 April 2023. (FOTO: CNN)

METRO SULTENG-Jepang telah membuang air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima yang dilakukan pada Kamis (24/8/2023). Pembuangan dilakukan 12 tahun setelah terjadinya salah satu kecelakaan nuklir terburuk di dunia.

Mengutip AFP, pada awal pembuangan, Jepang akan melepaskan limbah setara sekitar 540 kolam renang Olimpiade ke laut Pasifik.

Baca Juga: Kerjasama Segi Tiga PT Vale-Huayou dan PT Huali Garap Proyek Nikel Teknologi HPAL dengan Produksi 60 Ribu Ton

Video langsung yang disediakan oleh operator pabrik TEPCO menunjukkan para insinyur di balik layar komputer dan seorang pejabat mengatakan bahwa "katup di dekat pompa transportasi air laut sedang terbuka" setelah melakukan hitungan mundur.

Dengan sekitar 1.000 kontainer baja yang menampung air, TEPCO mengatakan pihaknya perlu membersihkan ruang untuk menghilangkan bahan bakar nuklir radioaktif yang sangat berbahaya dan puing-puing dari reaktor yang rusak.

Baca Juga: Business Gathering Bank BRI Kacab Morowali Bersama Insan Pers, Bentuk Keharmonisan untuk Maju Bersama

Tiga reaktor di fasilitas Fukushima-Daiichi di timur laut Jepang mengalami kehancuran setelah gempa bumi besar dan tsunami yang menewaskan sekitar 18.000 orang pada tahun 2011 silam.

Sejak itu, TEPCO telah mengumpulkan 1,34 juta meter kubik air yang terkontaminasi saat mendinginkan reaktor yang rusak, bersama dengan air tanah dan hujan yang merembes ke dalamnya.

TEPCO akan melakukan empat kali pelepasan air olahan mulai Kamis hingga Maret 2024. Pembuangan pertama akan memakan waktu sekitar 17 hari. TEPCO menambahkan sekitar 5 triliun becquerel (ukuran radioaktivitas) tritium akan dilepaskan pada tahun fiskal ini.

Baca Juga: Sepeda Listrik Kargo Baru Mycle dapat Bonceng Anak atau Barang Belanja dan Pergi Piknik

Pengawas dari pengawas atom PBB, yang mendukung rencana tersebut, dijadwalkan berada di lokasi untuk melakukan prosedur tersebut. Sementara pekerja TEPCO dijadwalkan untuk mengambil sampel air pada Kamis malam.***

 

Tags

Terkini