hukum-kriminal

Agus Ryanto: PT TAS dan Nemie Tak Menyerobot Lahan Mangrove Torete, Kerugian Justru di Pihak Kami

Sabtu, 22 November 2025 | 06:51 WIB
KTT PT Tas, Ir Agus Ryanto. (One Metrosulteng)

METROSULTENG — PT Tekhnik Alum Service (TAS) dan kawasan industri Neo Energi Morowali Industrial Estate (NEMIE) membantah tudingan telah menyerobot lahan mangrove di Desa Torete, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali. Pihak perusahaan menegaskan justru mereka yang dirugikan dalam polemik tersebut.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) PT TAS, Ir. Agus Ryanto, kepada redaksi Metrosulteng, Jumat (21/11/25).

Menurut Agus, rencana aksi Forum Mahasiswa Peduli Sulawesi Tengah (FMPST) bersama warga Torete yang akan digelar Senin depan di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah dengan tuntutan dugaan penyerobotan dan pengklaiman tanah leluhur tidak memiliki dasar kuat.

“Rencana aksi tersebut tidak mendasar dan seolah dibuat-buat,” ujar Agus.

Baca Juga: Kasus Mangrove Torete Kian Panas FMPST Turun Aksi ke Palu, PT Tas Bantah Klaim Warga

Ia menegaskan, secara faktual di lapangan baik PT TAS maupun kawasan industri NEMIE tidak pernah melakukan penyerobotan lahan. Justru, kata dia, lahan yang dipersoalkan masih utuh dan tidak pernah diganggu.

“Lahannya masih utuh, yang jadi sengketa hanya klaimnya. Masyarakat tidak dirugikan, justru perusahaan yang dirugikan,” tandasnya.

Sebagai informasi, PT TAS sebelumnya telah melakukan pembayaran tali asih lahan mangrove sebesar kurang lebih Rp4,1 miliar. Namun, dana tersebut diduga tidak tersalurkan sebagaimana mestinya kepada masyarakat, sehingga memicu konflik yang berkembang hingga saat ini.

Baca Juga: Polres Morowali Terus Lakukan Pendalaman Terkait Lahan Mangrove Torete

Sementara itu, FMPST dan warga Torete tetap berencana menggelar aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah dengan tuntutan dugaan penyerobotan lahan mangrove dan pengklaiman tanah leluhur oleh PT TAS dan NEMIE. (*)

Tags

Terkini