METROSULTENG — Sejumlah pengendara mengeluhkan pelayanan SPBU Bahomotefe di Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali. Pasalnya, pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU tersebut diduga lebih memprioritaskan pembelian menggunakan jeriken dibandingkan kendaraan umum, sehingga menimbulkan antrean panjang dan ketidakpuasan warga.
Salah seorang pengendara roda empat yang enggan disebutkan namanya mengaku kecewa dengan pelayanan SPBU tersebut. Ia meminta pihak berwenang memberikan teguran serta sanksi tegas kepada pengelola.
Menurut pengendara itu, sebagian besar pengisian jeriken bukanlah untuk keperluan petani atau nelayan yang mendapat rekomendasi resmi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali, melainkan lebih banyak diperuntukkan bagi penjual bensin eceran di pinggir jalan.
Baca Juga: PT Bumanik Berkolaborasi Dengan Pemda Morut, Berkerja Cepat Proses Pemulihan Pasca Banjir Bandang
“Kalau untuk petani atau nelayan yang mendapat rekomendasi dari Pemkab Morowali, tidak masalah. Tapi ini kebanyakan untuk orang yang jual bensin di pinggir jalan,” jelasnya kepada wartawan, Minggu (24/8/2025).
Warga pun berharap Pemkab Morowali bersama instansi terkait segera melakukan evaluasi terhadap sistem penjualan BBM di SPBU berbarcode 76.94602 tersebut. Mereka menilai penyaluran BBM bersubsidi harus tepat sasaran dan lebih memprioritaskan pengendara yang benar-benar membutuhkan.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pengelola SPBU Bahomotefe belum memberikan keterangan resmi. Redaksi Media Metrosulteng masih berupaya melakukan konfirmasi dan akan menyampaikan perkembangan informasi pada pemberitaan selanjutnya.