hukum-kriminal

Pelaku Dugaan Tindak Kriminal terhadap Pengurus PB Alkhairaat, Didesak Diproses Hukum

Senin, 4 Agustus 2025 | 22:43 WIB
Peristiwa kericuhan di Bantuga, Kabupaten Tojo Una-Una, terhadap pengurus PB Alkhairaat.

METRO SULTENG – Insiden tidak menyenangkan menimpa rombongan Pengurus Besar (PB) Alkhairaat saat melakukan kunjungan kelembagaan ke Pondok Pesantren Alkhairaat Bantuga, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, pada Minggu (3/8/2025).

Kunjungan tersebut sejatinya bertujuan menyerahkan Surat Keputusan (SK) penunjukan Pelaksana Tugas Pimpinan Pondok dari Sdr. Abdurrahman Alaydrus kepada Kepala Madrasah Tsanawiyah di pondok tersebut.

Penyerahan SK dilakukan secara prosedural dan disepakati oleh para pihak, termasuk Komda Alkhairaat Touna, Abdurrahman Lahay, yang bahkan turut mendampingi rombongan.

Baca Juga: PB Alkhairaat Tegaskan Pentingnya Kendali Terpusat Tata Kelola Pesantren, Termasuk di Touna

Namun, saat rombongan PB Alkhairaat kembali ke hotel usai menghadiri jamuan makan bersama salah satu tokoh setempat, mereka justru dihadang sekelompok massa yang mengaku sebagai "Abna'". Kelompok ini meminta agar PB Alkhairaat mencabut SK tersebut dengan alasan yang tidak mendasar.

Peristiwa kericuhan di Bantuga, Kabupaten Tojo Una-Una, terhadap pengurus PB Alkhairaat.
Karena tekanan yang semakin menguat, suasana menjadi tidak kondusif. Bahkan dalam video amatir yang beredar luas di media sosial, terlihat adanya upaya kriminalisasi dan ancaman kekerasan fisik terhadap Ketua Umum PB Alkhairaat, Mohsen Alaydrus. Sang Ketum terpaksa menghindar dengan naik ke atas gazebo hotel demi menyelamatkan diri.

Merespons kejadian tersebut, tokoh muda Abna’ Alkhairaat, Jarot Salim, angkat suara. Ia mendesak aparat kepolisian, khususnya Polres Touna dan Polda Sulteng, untuk segera menangkap para pelaku dan dalang di balik tindakan premanisme tersebut.

Baca Juga: Sekjen PB Alkhairaat Tepis Dualisme Pengambilan Keputusan, Jamaluddin: Ada Culture Misfit

"Kami sebagai Abna, menilai tindakan itu sebagai bentuk kriminalisasi. Ini mencoreng nilai-nilai keadaban yang diajarkan Guru Tua. Polisi harus segera bertindak, karena bukti video sudah jelas dan beredar luas," tegas Jarot Salim, Senin (4/8/2025).

Jarot menegaskan, Abna' Alkhairaat bukan kelompok penyebar keburukan dan tidak pernah membenarkan kekerasan dalam bentuk apapun. Ia menyayangkan insiden tersebut karena merusak semangat pembinaan yang selama ini dijalankan oleh PB Alkhairaat secara kelembagaan dan penuh tanggung jawab.

"Kami tidak ingin nama Abna' digunakan sebagai tameng untuk aksi-aksi yang tidak beradab. Gerakan seperti ini harus dihentikan," tambahnya.

Baca Juga: Ketum Gema Bangsa Temui Ketua Utama Alkhairaat, Minta Restu Kembangkan Partai di Sulteng

Jarot berharap, pihak berwenang segera mengusut dan memproses hukum para pelaku agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.

Ia juga menyerukan seluruh warga Alkhairaat agar tetap tenang dan menjaga marwah organisasi dalam bingkai nilai-nilai yang diwariskan Habib Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua selaku pendiri Alkhairaat. (*)

 

Tags

Terkini