METRO SULTENG- Masyarakat Kabupaten Morowali, Sulteng, dihebohkan dengan peredaran uang palsu yang patut diduga berasal dari pabrik uang palsu di kampus Universitas Islam Alaudin (UIN) Makasar. Kehebohan itu nampak terlihat dalam berbagai postingan di platform tiktok dan group Whatsap.
"Inimi eee, uang palsu ibu-ibu Labota (Red- Desa), dia terkupas sudutnya, ee, bukan kertas biasa dia pake, tidak mudah sobek," ujar seorang perempuan dalam postingan di tiktok yang di unggah akun Upin Ipin, dikutip Minggu (22/12/24).
Menurut sumber di vidieo, uang yang diduga palsu tersebut di edarkan diwilayah Kecamatan Bahodopi dan sekitarnya. Jumlahnya pun diperkirakan banyak.
Postingan yang sama terjadi di sebuah apotik di wilayah Bahodopi, dalam unggahan terlihat uang Rp50.000 dipegang oleh seorang perempuan sambil menjelaskan soal kondisi fisik uang.
" Di apotik Elzira Farma ada yang datang beli obat, pake uang lima puluh ribu palsu ee, Liat ki ee. Astaga bisa-bisanya datangki beli obat pake uang palsu seperti ini," beber sumber vidro.
"Hati-hatiki yang di Morowali sekarang"pintanya.
Kedua peristiwa diatas telah ditonton ribuan kali, mendapat puluhan ribu like dan ratusan komentar dari netizen.
Selain di Desa Labota, desa lain juga di Kecamatan Bahodopi juga disinyalir telah beredar uang palsu. Seperti dikutip dari video yang telah beredar di Group Whatsap (WA)
"Di daerah Lalampu (Red-Desa) sudah beredar uang palsu, uangnya mudah terbelah, ini ciri-ciri uang palsu,"beber perempuan dalam video yang tersebar di WA.
Hingga kini, pihak kepolisian setempat belum memberi konfirmasi kebenaran video warganet yang menemukan perrdaran uang palsu tersebut.
Meski demikian warga diminta waspada dan memeriksa jika menerima transaksi uang kertas dengan pecahan 100 atau 50 ribu rupiah. Jika menemukan uang palsu segera melaporkan ke polisi terdekat.***