METRO SULTENG-Pabrik percetakan uang paslu di Perpustakaan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Makasar menggemparkan publik se tanah air, khususnya warga Sulsel. Kasus ini pertama kali dibongkar Polres Gowa, Polda Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam konfrensi pers Polda Sulsel dan Bank BI Cabang Sulsel belum lama ini, di Polres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu. Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawa dan Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak serta pimpinan Bank Indonesia (BI) cabang Sulsel, membeberkan bentuk dan nilai uang palsu yang tekaj dicetak. Termasuk pengungkapan 17 tersangka.
Dimana dua diantara 17 tersangka oknum pegawai bank BUMN yakni Inisial IR (37 tahun) dan AK (50 tahun). Mereka berperan dalam transaksi jual beli uang palsu dengan menjual dan dia juga membeli uang palsu. Transaksi mereka di luar dari bank mereka bekerja dan ini tindakan individu.
Kapolres Gowa AKBP Reonald mengatakan uang palsu ini sudah dimulai sejak awal Desember 2024.
Miliar Uang Palsu Sudah Beredar
Pabrik uang palsu ini dicetak di Perpustakaan Syekh Yusuf, Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulsel.
Polisi mengungkap total uang palsu yang dicetak di perpustakaan ini berkisar Rp2 miliar dengan lembaran seratus ribu rupiah.
Baca Juga: Perusahaan Galangan Kapal PT KMS Terancam Batal Masuk Morowali, Investor Kecewa Pelayanan DPM-PTSP
Selebihnya, Rp 446 juta berhasil disita dari Kampus II UIN, lokasi yang diduga sebagai tempat percetakan.
Berdasarkan informasi dihimpun dari pihak kepolisian, yang baru terungkap sejauh ini, sebagian uang itu telah disebarkan ke beberapa daerah di Sulsel diantaranya Kabupaten Gowa dan Kabupaten Wajo, serta di Sulawesi Barat (Sulbar) yakni Kabupaten Mamuju.
Perbedaan Uang Palsu UIN Alaudin dan Uang Asli BI
Untuk mengantisipasi merebaknya penyebaran uang palsu di masyarakat, dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini cara membedakan uang palsu dan uang asli.
Cara Membedakan Uang Asli dan Uang Palsu
Peredaran uang palsu yang semakin marak memerlukan kewaspadaan masyarakat.