hukum-kriminal

Rusia Diserang, 15 Orang Tewas: Serangan Menyasar Gereja, Sinagoga dan Pos Polisi

Rabu, 26 Juni 2024 | 05:37 WIB
Tangkapan layar penyerangan gereja di Rusia

METRO SULTENG-Menurut pihak berwenang Rusia, orang-orang bersenjata telah menyerang gereja, sinagoga, dan pos polisi di wilayah Dagestan di Kaukasus Utara Rusia, menewaskan sedikitnya 15 polisi dan petugas Garda Nasional, beberapa warga sipil, dan seorang pendeta Ortodoks.

Setidaknya 12 orang terluka dalam serangan yang terjadi di kota Derbent dan Makhachkala pada hari Minggu, hari Pentakosta bagi Gereja Ortodoks Rusia.

Video yang dibagikan di media sosial dan disiarkan di televisi Rusia menggambarkan langit di atas Derbent, wilayah mayoritas Muslim, yang merupakan rumah bagi komunitas Yahudi kuno, dilalap asap dan api setelah sinagoga dibakar.

Tempat ibadah dan pos polisi diserang di Makhachkala, ibu kota Dagestan dan kota terbesarnya.

Komite Investigasi Rusia telah mengumumkan dimulainya penyelidikan kriminal terkait "aksi teror" di Dagestan, wilayah yang berbatasan dengan Chechnya dan dianggap sebagai salah satu wilayah miskin di Rusia.

Di kota Derbent dan Makhachkala, serangan bersenjata dilakukan malam ini terhadap dua gereja Ortodoks, sebuah sinagoga, dan sebuah pos pemeriksaan polisi.

Menurut informasi awal, akibat serangan teroris tersebut, seorang pendeta dari Gereja Ortodoks Rusia dan dua petugas polisi tewas.

Gereja Ortodoks Rusia melaporkan bahwa pendeta agungnya Nikolai Kotelnikov telah dibunuh secara brutal di Derbent.

Serangan terhadap sinagoga Derbent terjadi sekitar 40 menit sebelum salat magrib dijadwalkan dimulai.

Boruch Gorin, ketua Federasi Komunitas Yahudi Rusia, menulis di Telegram bahwa sinagoga di Derbent terbakar. Sinagoga di Makhachkala juga dibakar dan dihancurkan.

Rami Davidov, Rabi Makhachkala, kemudian mengatakan kepada RIA Novosti yang dikelola pemerintah bahwa tidak ada seorang pun yang terbunuh atau terluka di sana.

Kementerian Dalam Negeri Dagestan mengatakan 19 orang berlindung di dalam sebuah gereja di kota tersebut sebelum dibawa ke tempat yang aman.

Sergei Melikov, kepala Republik Dagestan, menyatakan bahwa enam penyerang telah "dilikuidasi".

Kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa orang-orang bersenjata itu adalah anggota organisasi teroris internasional, mengutip lembaga penegak hukum.

Para penyerang masih belum diketahui.

Halaman:

Tags

Terkini