hukum-kriminal

Israel Membom Kota Rafah di Gaza Setelah, Puluhan Warga Dilaporkan Tewas

Selasa, 7 Mei 2024 | 13:02 WIB
Serangan Israel ke Palestina (Foto: Istimewa/Dok)

METRO SULTENG-Israel membom
Rafah, Gaza selatan, pada Selasa (7/5) waktu setempat mengakibatkan delapan orang tewas. Kantor berita Palestina Wafa seperti dilansir Al Jazeera melaporkan militer Israel telah membunuh lima orang dan melukai warga sipil lainnya, usai mengebom sebuah rumah di wilayah Tal as-Sultan di sebelah barat Rafah.

Di Rafah timur, serangan Israel terhadap sebuah rumah menewaskan empat orang. Bom Israel menghantam rumah keluarga Al-Hams di lingkungan al-Jnaina di Gaza selatan.

Militer Israel melakukan pemboman tanpa henti terhadap Rafah di darat dan udara. Mereka mengklaim serangan ini menargetkan tempat-tempat Hamas di kota tersebut.

Serangan Israel ke Rafah dilakukan setelah kelompok Hamas menyatakan setuju terhadap proposal gencatan senjata usulan mediator Qatar dan Mesir. Keputusan Hamas ini pun disambut meriah oleh warga Palestina di Gaza.

Namun kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan proposal tersebut "jauh dari persyaratan Israel". Israel menyebut akan tetap melanjutkan operasi militer di Rafah untuk menekan Hamas.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan, perintah evakuasi adalah “eskalasi berbahaya” yang akan mempunyai konsekuensi.

“Pemerintah AS, bersama dengan pendudukan, memikul tanggung jawab atas terorisme ini,” kata pejabat tersebut, Sami Abu Zuhri, kepada Reuters, merujuk pada aliansi Israel dengan Washington.

Badan-badan bantuan telah memperingatkan bahwa perintah evakuasi akan menyebabkan bencana kemanusiaan yang lebih buruk di daerah kantong pantai yang padat penduduknya, berpenduduk 2,3 juta orang, yang belum pulih dari perang selama tujuh bulan.

“Memaksa lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi dari Rafah untuk mengungsi tanpa tempat tujuan yang aman bukan hanya melanggar hukum tapi juga akan menimbulkan konsekuensi bencana,” kata badan amal Inggris, ActionAid.

PBB Kecam Israel:

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Antonio Guterres menyebut invasi darat ke Rafah "tidak dapat ditoleransi".

"Ini adalah kesempatan [gencatan senjata] yang tidak boleh dilewatkan. Invasi darat di Rafah tidak dapat ditoleransi karena dampak kemanusiaannya sangat buruk, yang mengganggu stabilitas di kawasan," ujar Guterres dikutip AFP.***

 

Tags

Terkini