METRO SULTENG-- Penjemputan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe yang tiba dengan pesawat di Sentani Jayapura pada Kamis (28/12) berlangsung panas. Para penjemput jenazah melempari rumah warga dipanggil jalan raya. Tak cuma itu, wartawan juga jadi korban penganiayaan para pelayat.
Atas insiden penganiyaan wartawan ini, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura mengecam aksi pengeroyokan hingga perampasan alat kerja terhadap Jurnalis CNN Indonesia Arie Bagus Poernomo di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
"AJI Jayapura mengecam keras aksi pengeroyokan hingga upaya perampasan alat kerja jurnalis di Jayapura. Aksi tersebut dinilai sebagai perbuatan yang mencederai kebebasan pers di Tanah Papua," ujar Ketua AJI Jayapura Lucky Ireeuw dalam keterangan tertulis.
Menurut informasi yang dihimpun AJI Jayapura, aksi pengeroyokan terjadi sekitar pukul 10.15 WIT. Kala itu, massa tengah menjemput jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe yang tiba dengan pesawat di Sentani Jayapura pada Kamis pagi.
Lucky mengatakan sejak Rabu malam, Arie telah dihubungi untuk meliput perkembangan situasi jelang penjemputan jenazah Lukas di Bandara Sentani.
Situasi di area Bandara Sentani masih tampak aman saat jenazah Lukas tiba pada waktu pagi hari. Arie pun melakukan dokumentasi video kedatangan jenazah Lukas.
Baca Juga: Lestarikan Sejarah dan Budaya, Disparbud Banggai Laut Gelar Workhop Kerajaan Banggai
Setelah bertugas di area Bandara Sentani, iring-iringan massa lantas membawa jenazah Lukas menuju kampus Stakin.
"Sesampainya di pertigaan Pasar Lama Sentani, Arie sempat mendokumentasikan video perarakan jenazah. Tiba-tiba seorang warga mencoba merebut alat kerja Arie berupa sebuah telepon seluler," jelas Lucky.
Lucky mengatakan Arie langsung mengamankan hasil liputannya dan memasukkan telepon seluler ke dalam baju. Karena menolak menyerahkan telepon seluler, Arie dipukul sejumlah orang hingga terjatuh.
"Karena ingin mengamankan gambar hasil liputan, saya pun tertelungkup di aspal. Massa yang tak diketahui jumlahnya mulai mengeroyok," ungkap Arie dalam keterangan tertulis AJI Jayapura.
Lucky mengatakan aksi brutal tersebut tidak berlangsung lama karena langsung dihentikan oleh Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen.
Arie pun langsung dievakuasi aparat kepolisian ke Pos Brimob.