hukum-kriminal

Rencana Blasting Tambang Emas PT CPM di Palu Ditolak, Forum Pemerhati Tambang: Bisa Picu Gempa Dahsyat Jalur Sesar Palu Koro

Jumat, 1 Desember 2023 | 12:40 WIB
Pabrik Emas PT CPM di Palu (Foto: Istimewa)

METRO SULTENG - Forum Pemerhati Tambang Sulawesi Tengah (FPT-ST) menolak keras rencana PT Citra Palu Mineral (CPM) menggunakan blasting dalam penambangan emas Poboya, Kota Palu. 

Menurut koordinator FPT-ST, Irfan, penggunaan blasting dalam pembukaan lokasi tambang Poboya adalah rencana tidak masuk akal. Hal itu akan membuat masalah besar bagi Kota Palu.

“Jangan bunuh kami dengan ledakan. Rencana ini akan memicu kerusakan dan dampak lingkungan yang besar,” tegas Irfan.

Baca Juga: PT. FMJ di Morowali Nyatakan Tutup Kegiatan,100 Karyawan Terancam PHK, Masyarakat akan Kehilangan Pendapatan, Ini Penyebabnya

Kata dia, teknik peledakan dalam penambangan adalah kegiatan yang mempunyai resiko cukup tinggi.

“Resiko paling tinggi adalah efek ledakan seperti flying rock (batu terbang), ground vibration (getaran tanah) dan air blast (ledakan udara) juga mengakibatkan bahaya bagi pemukiman di sekitar pusat kegiatan peledakan,” ujarnya.

Irfan mengingatkan, akan resiko pada aktivasi secara tidak terduga pada jalur sesar (gempa) Palu Koro. Ledakan akan berpotensi mendorong getaran yang luas dan akan berdampak pada aktivasi kegempaan.

Baca Juga: Liga Pro Saudi Diberi Nama Babak “Riyadh Expo 2030” saat Memasuki Pertandingan Putaran ke-15

“Kita harus ingat, jarak lokasi penambangan dengan pemukiman relatif dekat, menjangkau area padat penduduk," ujarnya. 

Selain itu, kata dia, lokasi penambangan yang akan menggunakan peledak, berada di ketinggian Kota Palu sisi timur, menghujam dataran rendah lokasi pemukiman. Yang meliputi, kampus Untad, hunian tetap Talise dan Tondo, juga penduduk lokal Poboya dan Vatutela.

Irfan menegaskan, rencana yang tidak masuk akal ini harus ditolak. Kata Irfan, pemerintah harus mengkaji ulang persetujuan lingkungannya. 

"Tidak ada negosiasi yang bisa dilakukan selain mencegah agar rencana penggunaan blasting dibatalkan," tegasnya. ***

 

Tags

Terkini