hukum-kriminal

Perusahaan Eksportir Buah di Palu Diduga Sekap Karyawan Perempuan, Pimpinan Perusahaannya WNA China

Kamis, 12 Oktober 2023 | 09:35 WIB
Salah satu perusahaan eksportir buah di Palu, Sulteng, diduga melakukan penyekapan terhadap karyawan perempuan. (Foto: Ilustrasi).

METRO SULTENG - Salah satu perusahaan eksportir buah durian di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, diduga menyekap karyawannya. Karyawan yang disekap seorang perempuan berinisial Rr.

Kejadiannya pada Selasa malam (10/10/2023) sekitar pukul 19.30 Wita. Lokasi penyekapan bertempat di kantor perusahaan di Kelurahan Kayumalue Ngapa, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu.

Baca Juga: Mayat Perempuan Ditemukan di Tepi Pantai Leka Desa Bungin Bangkep, Polisi dan BPBD Menuju Lokasi

Pemicu penyekapan karena Rr dan temannya yang juga perempuan, ingin resign (berhenti bekerja) dari perusahaan tersebut.

Kepada media ini, Rr secara khusus menceritakan kejadian yang ia alami saat ditemui Rabu siang (11/10/2023).

"Perusahaan agency kami berada di Jakarta. Kami diminta bekerja di perusahaan ini (eksportir buah durian) sebagai translator atau jubir bahasa Mandarin. Kontrak kerja awal tiga bulan. Kemudian bisa diperpanjang selama enam bulan," Rr membuka percakapan.

Penyekapan dilakukan oleh pihak perusahaan bermula ketika sore itu, Selasa 10 Oktober 2023, Rr dan temannya berpamitan resign. Mereka ingin bicara baik-baik dengan pimpinan perusahaan.

Keduanya resign karena diminta sepihak oleh perusahaan agar mereka berdua sebaiknya resign saja sebagai jubir. Alasan dan pelanggarannya tidak jelas. Perusahaan hanya menyampaikan bahwa kerja keduanya tidak beres. Selain itu, kedua jubir perempuan ini sering dikata-katai tak senonoh oleh pimpinan. 

"Selama kerja, kami tinggalnya di mess kompleks perusahaan. Hari itu kami sengaja mendadak berpamitan ke bos. Kalau tidak begitu, gaji bisa ditahan," lanjutnya menceritakan. 

Sore itu, hanya Rr yang sempat masuk ke kantor untuk berpamitan. Sementara temannya tidak. Pimpinan perusahaan yang merupakan WNA asal China, kaget sekaligus emosi mendengar Rr akan resign.

Baca Juga: Kota Palu Berusia 45 Tahun, Gubernur: Banyak Romantikanya

"Si bos rencana mau pergi bersama Steven. Pergi berurusan. Saya sampaikan ke Steven, kalau saya ingin bicara sekaligus pamit. Kebetulan Steven juga merangkap jubir di perusahaan," tambah Rr.

Singkat cerita, Rr dipanggil Steven untuk masuk ke ruangan untuk menemui pimpinan.

"Saat masuk itulah, pintu ruangan langsung dikunci. Rupanya mereka sudah terima info kalau saya dan temanku pamitan. Pimpinan perusahaan tidak terima senang. Begitu pun beberapa karyawan WNA China lainnya," tutur Rr.

Oleh dua orang WNA China perempuan, tangan Rr dipegang, lalu badannya ditindih. Dengan berbahasa Mandarin, Rr didesak jangan buru-buru resign. Nanti mereka bicara dengan bos agar jangan suka marah dan emosi, serta berkata-kata kasar kepada jubir.

Halaman:

Tags

Terkini