METRO SULTENG-Presiden AS Joe Biden memerintahkan pengerahan kapal dan pesawat tempur AS ke Israel pada hari Minggu (8/10) kemarin, menandakan dukungan Washington terhadap sekutunya.
Beberapa warga Amerika tewas dalam serangan mendadak darat-laut-udara terhadap Israel yang dilakukan kelompok Palestina Hamas.
Kata seorang pejabat AS. "Kami dapat mengonfirmasi kematian beberapa warga AS,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, seperti dikutip kantor berita AFP.
Baca Juga: Perang Israel-Hamas Hari Ini, Jumlah korban Tewas Meningkat, Peran PBB Dipertanyakan
“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada para korban dan keluarga semua yang terkena dampak.”
Presiden AS Joe Biden memerintahkan pengerahan kapal dan pesawat tempur AS ke Israel pada hari Minggu, menandakan dukungan Washington terhadap sekutunya dalam menghadapi meningkatnya serangan oleh Hamas.
Pentagon mengatakan pihaknya mengirim kapal induk USS Gerald R Ford dan kapal perang pendampingnya ke Mediterania timur, sekaligus meningkatkan skuadron pesawat tempur di wilayah tersebut.
Baca Juga: Rennes Vs PSG Berakhir 1-3 Atas Kemenangan PSG, Achraf Hakimi Sumbang Satu Gol
Gedung Putih dengan cepat menegaskan kembali dukungan AS terhadap Israel setelah serangan mematikan dari Jalur Gaza, menjanjikan solidaritas yang "kokoh" dan menyerukan pihak-pihak lain untuk menahan diri dalam konflik tersebut, menyusul konfirmasi bahwa "beberapa" warga Amerika terbunuh.
Baca Juga: Diminta Mahasiswa Suarakan Dampak Investasi Tambang, ART: Sulteng Belum Bisa Apa-apa!
Presiden Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu dan menjanjikan bantuan tambahan untuk Pasukan Pertahanan Israel, yang sekarang sedang dalam perjalanan ke Israel.
Para pemimpin juga membahas upaya yang sedang berlangsung untuk memastikan bahwa tidak ada musuh Israel yang percaya bahwa mereka dapat atau harus mengambil keuntungan dari situasi saat ini,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Presiden Biden "menjanjikan dukungan penuhnya kepada Pemerintah dan rakyat Israel dalam menghadapi serangan teroris Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.***