hukum-kriminal

Dituduh Pelaku Pongko, SA dan AT Mengadu ke Polisi

Minggu, 24 September 2023 | 17:42 WIB
Setan kuyang atau pongko (Foto : ilustrasi)

METRO SULTENG – Walau zaman era digital, namun isu soal setan “pongko” atau kuyang masih saja menjadi pembicaraan masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Belakangan isu soal manusia jadi-jadian ini mulai merebak, dan rupanya tidak bisa dianggap remeh. Sebab menimbul potensi saling curiga dan tuduh menuduh antar warga.

Seperti yang terjadi pada SA dan AT warga Kelurahan Nambo Bosaa, Kecamatan Nambo, Banggai ini. Mereka dituduh warga setempat berinisial AB, SU, RI dkk sebagai pelaku “pongko” yang selama ini dianggap meresahkan warga sekitar.

Kronologisnya berawal, beberapa waktu lalu salah satu pelapor inisial AT sedang berada dirumah terlapor AB. Kemudian AB mengatakan bahwa AT, SA dan PA menurut beberapa warga lain adalah pongko/kuyang.

Tak terima dengan tuduhan itu akhirnya AT dan SA melapor ke polisi.  

"Pelapor menjadi marah dan meminta klarifikasi atas tuduhan itu,” ungkap Bhabinkamtibmas Polsek Kintom, Aipda Risdianto Silo.

Akhirnya, pada jumat (22/9/2023) lalu, dilakukan mediasi di Kantor Kelurahan Nambo Bosaa dengan menghadirkan beberapa pihak yang diduga telah menuduh dan menyebarkan isu terkait kejadian ini.

“Mediasi ini dihadiri Lurah Nambo Bosaa, Nurlaela Pantaiyo beserta para pelapor,” kata Aipda Risdianto Silo.

Setelah dipertemukan dan mediasi, akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

“Sekarang masalah sudah clear, sudah damai, terlapor sudah minta maaf. Karena takutnya kalau belum di klarifikasi, orang-orang sekitar bisa salah paham,” kata Bhabin.

Terpisah, Kapolsek Kintom, AKP Laata, SH mengingatkan pada masyarakat agar hal-hal yang tidak pasti kebenarannya hendaknya tidak langsung menyebarluaskan atau diceritakan kepada orang lain. Sebab hal tersebut akan menjadi fitnah nantinya.

“Isu-isu “Pongko” jangan dipercaya kalau belum ada buktinya secara langsung. Apalagi, hanya dari cerita orang satu ke orang lain. Sehingga timbulkan kegaduhan di masyarakat,” tegas AKP Laata. ***

Tags

Terkini