METRO SULTENG- Hingga memasuki bulan empat tahun 2023, PT Mineral Bumi Nusantara (BMN) belum menyelesaikan Dana Corporate Social Responsibility (CSR) pada tahun 2022 kepada masyarakat lingkar tambang di Desa Lahuafu, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulteng.
Mandeknya kewajiban perusahaan terhadap masyarakat membuat sejumlah masyarakat setempat naik pitam dan secara tegas akan melarang pihak perusahaan melakukan kegiatan blasting (peledakan).
Baca Juga: Spekulasi Baru, Benarkah Batalnya Pildun U-20 Di Indonesia Lantaran Politik Megawati?
"Ini mereka mau ancang-ancang blasting, dan kapan berani Kepala Desa ngomong, entah dia mau bahas apa, saya akan langsung sanggah," ucap masyarakat kesal terhadap PT MBN yang belum menunaikan kewajibannya kepada masyarakat, Minggu (2/4/23).
Kata warga, Dana CSR yang disepakati bersama jumlahnya Rp 1 milyar yang dibayar perenam bulan, dan hingga memasuki hampir pertengahan tahun 2023 belum juga diselesaikan.
"Saya sudah kasih tahu pak Manaf (Humas PT MBN). Kalaupun kalian blasting tapi CSR nya sudah diselesaikan, itu akan meredakan sedikit masyarakat," kata Masyarakat menceritakan saat memberi saran kepada humas PT MBN.
"Tapi jika kau paksakan blasting tapi CSR belum kau tanggung jawapi, ya tinggal kita," lanjutnya menceritakan saat dia memberi pesan kepada humas PT MBN.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut PDIP Hanya Manfaat Isu Israel Untuk Kepentingan Popularitas Partai
Pihaknya pun kesal dengan dampak-dampak ditimbulkan oleh perusahaan yang menggunakan metoda peledakan dalam aktivitas pertambangannya.
"Coba liat rumah saya ini, retak-retak, dampak peledakan ini bukan masalah jauh atau dekat, alasannya mereka rumah kita jauh, ini retak semua belum ditambal," tuturnya menyampaikan ke metro sulteng.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Ibukota Morowali Utara Dikepung Banjir
Perihal tanggung jawab perusahaan ini, Pihak perusahaan yaitu Kepala Tekhnik Tambang (KTT) PT MBN Muhdar seolah-olah menganggap persoalan CSR ini tidak penting bagi masyarakat. Soalnya saat dimintai tanggapan melalui pesan Whatsapp soal CSR, Muhdar enggang memberikan keterangan padahal chat pesan tercentran dua berwarna biru.
Begitupun dengan Humasnya, pihaknya memilih bungkan saat dimintai tanggapan oleh Metrosulteng perihal tanggung jawab perusahaan tersebut kepada masyarakat.***