Rusuh di Inggris Pasca Penikaman Bocah, Umat Islam Jadi Sasaran Padahal Pelaku Bukan Muslim

photo author
- Senin, 5 Agustus 2024 | 20:55 WIB
Kerusuhan besar di Inggris saat Para demonstran anti-imigran menyerang polisi dan memulai kebakaran di Sunderland Jumat (2/8/2024).(ist)
Kerusuhan besar di Inggris saat Para demonstran anti-imigran menyerang polisi dan memulai kebakaran di Sunderland Jumat (2/8/2024).(ist)

METRO SULTENG-Kerusuhan besar pecah di Inggris, negara yang selama ini dianggap sebagai negara maju yang penduduknya perpendidikan tinggi dan toleran terhadap imigran, dimana massa sayap kanan Inggris menyerbu sebuah hotel yang diduga digunakan untuk menampung migran di Rotherham pada Minggu 4 Agustus 2024, dalam kerusuhan yang berlangsung selama lima hari berturut-turut.

Kerusuhan ini dipicu oleh penikaman mematikan di Southport yang secara keliru dikaitkan dengan Muslim dan migran.

Dilansir dari Middle East Eye, rekaman yang disiarkan oleh BBC menunjukkan puluhan perusuh memaksa masuk ke Holiday Inn Express di Rotherham setelah memecahkan jendela dan membakar tempat sampah di luar gedung.

Satu petugas polisi terluka dalam serangan tersebut karena massa yang beberapa mengenakan bendera Inggris, melemparkan batu bata, botol bir, dan proyektil lainnya ke arah petugas.

Baca Juga: Jam Tangan Terbaru Casio, WS-B1000 dengan Penghitung Langkah dan masa pakai Baterai dua Tahun

Para perusuh terdengar meneriakkan nama aktivis sayap kanan Tommy Robinson di berbagai siaran langsung di TikTok saat mereka melemparkan proyektil ke petugas polisi yang mengenakan riot gear atau pakaian dan peralatan anti huru-hara.

Kemudian pada hari Minggu, riot police atau polisi anti huru-hara dikerahkan ke Middlesbrough saat sekelompok pria marah turun ke jalan.

Di Bolton, pihak berwenang mengeluarkan surat perintah pembubaran yang memberikan kekuasaan tambahan kepada petugas untuk menangani perilaku anti-sosial.

Sekelompok pria dan wanita kulit putih di Bolton terdengar meneriakkan kata-kata rasis kepada polisi dalam berbagai siaran langsung di TikTok saat mereka mencoba membubarkan mereka, seperti "Paki-wannabe" dan "Paki".

Kekerasan ini terjadi setelah setidaknya 90 orang ditangkap pada hari Sabtu dalam kerusuhan di kota-kota besar termasuk Manchester, Liverpool, dan Hull. Sebuah massa di Liverpool membakar sebuah perpustakaan, meninggalkan sebagian bangunan dalam reruntuhan.

Sementara itu, video dari Hull menunjukkan seorang pria Asia diserang oleh massa pria kulit putih yang menyalahkan Muslim dan imigran atas serangan penikaman di Southport.

Kerusuhan terhadap Muslim dan imigrasi meletus di Southport pada hari Selasa setelah tiga anak tewas dan delapan lainnya terluka parah dalam serangan penikaman di sebuah kelas tari bertema Taylor Swift.

Ratusan orang bertopeng melemparkan batu bata, pot tanaman, dan tempat sampah kosong ke arah Masjid Southport Islamic Society dan riot police setelah kampanye misinformasi yang secara keliru mengklaim penyerang adalah seorang Muslim. Padahal pelaku bukanlah Muslim.

Axel Rudakubana, seorang remaja 17 tahun yang lahir dari orang tua Kristen asal Rwanda, telah didakwa atas pembunuhan tersebut.

Kekerasan yang mengakibatkan banyak penangkapan dan membuat komunitas Muslim Inggris gelisah ini menjadi tantangan besar bagi pemerintahan Perdana Menteri Partai Buruh, Keir Starmer, yang baru berusia satu bulan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X