METRO SULTENG-PJN Sulawesi Tengah XIV melalui Satker PJN wilayah I Sulteng PPK 1.3 ruas Malala- Lingadan saat ini tengah mempercepat pembuatan rangka besi tulangan atau yang disebut dengan wing wall (sayap jembatan.
Hal itu katakan Iwan selaku pengawas ruas jalan tersebut pada Jumat (12/01/2023). Dikatakan pemasangan beton bertulang nantinya yang terhubung pada struktur utama bangunan.
Baca Juga: Warga Nilai Anggaran Gendut Proyek Pembangunan Bak Sampah Desa Harapan Jaya di Morowali
Selain itu tulangan geser wing wall terhubung dengan tulangan kolom bangunan dan tulangan utama terhubung dengan balok bangunan, sehingga beban yang diterima oleh struktur bangunan juga akan diterima wing wall.
Selain itu pasangan wing wall dan boks Calvert adalah sebagai pengganti jembatan baley yang merupakan jembatan darurat yang di pasang pasca banjir kala itu.
Dijelaskan, dari dua jembatan yang kini sedang ditangani langsung PPK 1.3 PJN Sulawesi Tengah, baru satu jembatan yang telah rampung dikerja untuk pemasangan wing wall dan boks Calvertnya yaitu jembatan yang berada di Desa Bajugan.
Baca Juga: Kerabat Harman Moedji Susanto Bantah Tiko Bukan Anak Kandung Ibu Eny
Sementara pengerjaan jembatan satunya lagi yang ada di Desa Aung, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli saat ini belum rampung pemasangan wing wall dan boks Calvertnya, karena sebagian masih menunggu bahannya yang didatangkan dari Makassar.
"Saat ini tinggal 20 buah boks Calvert yang sedang dicetak disana dan setiap jembatan itu hanya dipasangkan 10 box Calvert," tambahnya.
Baca Juga: Tabiat Venna Melinda Dibongkar Kuasa Hukum Eks Suaminya, Ivan Fadila Diperlakukan Seperti Budak!
Iwan menambahkan untuk item pengerjaan rangka besi tulangan atau wing wall dikerja di base camp kantor PPK1.3, sementara untuk pembuatan pracetak books Calvertnya (badan jembatan) didatangkan dari Makassar.
Sementara itu, panjang jembatan wing wall dan pemasangan boks Calvert yang telah rampung dikerja di Desa Bajugan memiliki panjang sekitar 7 meter dan lebar 10 meter.
Diketahui saat banjir bandang melanda Kecamatan Galang tahun lalu dan menghanyutkan kedua jembatan tersebut, sehingga berdampak pada lumpuhnya arus lalulintas kendaraan roda dan empat.
Olehnya itu pihak PJN membuatkan jembatan baley sebagai jembatan pengganti yang sifatnya darurat dengan maksud agar transpor kendaraan kembali berjalan normal, meski dengan dalam kapasitas beban muatan terbatas.
Dan nanti tahun 2023 jembatan baley dibongkar kembali dan diganti dengan jembatan beton dan dibuat permanen yang menggunakan bahan baku pracetak dan konstruksi wing wall.***
