METRO SULTENG - Koperasi Mitra Pangan (KMP) Kabupaten Morowali, Sulteng, melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) tahun buku 2021, dan program kerja tahun 2022 di kantor KMP Desa Wosu, Kecamatan Bungku Barat, kamis (29/9/22) kemarin.
Rapat ini dihadiri lansung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Morowali, Hj. Siti Asmaul Husna Sya, Pemerintah Kecamatan Bungku Barat, Kepala Desa Wosu dan para pengurus serta anggota koperasi KMP.
Dalam sambutan, Hj. Siti Asmul Husna Syah sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan rapat anggota tahunan Koperasi Mitra Pangan Morowali.
"Saya pribadi dan atas nama Pemda Morowali menyampaikan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada pengurus, pengawas, serta anggota koperasi mitra pangan Morowali, sehingga terselenggaranya RAT ini," ucapnya.
Selain itu, kadis yang akrab di sapa bunda Mi'ma ini juga memaparkan kewajiban koperasi untuk melaksanakan RAT yang telah diatur didalam pasal 26 ayat 1 tentang kewajiban setiap koperasi melaksanakan RAT minimal 1 kali dalam setahun, dan untuk mengesahkan pertanggungjawaban pengurus yang diselenggarakan enam bulan setelah tahun buku.
Adapun di peraturan Mentri Koperasi UKM RI No 19 tahun 2015, khususnya pada pasal 20 ayat 3 menegaskan bagi Koperasi yang tidak melakukan RAT maka akan dikenakan sanksi administrasi mulai dari surat teguran, peringatan tertulis hingga pembubaran koperasi.
"Untuk itu, sekali lagi saya sampaikan selamat atas terselenggaranya RAT kepada seluruh anggota dan pengurus Koperasi Mitra Pangan Morowali," imbunya.
Ia berharap pelaksanaan rapat ini berlansung tertib, aman dan lancar agar menghasilkan buah pikiran dan keputusan yang tidak mengandalkan ego pribadi, namun sesuai hasil musyawarah dan mufakat.
"Segala upaya yang dilakukan tidak lain untuk menuju Morowali sejahtera bersama, dan menjadikan Morowali the number one di Indonesia," harapnya.
Dikesempatan yang sama, Ketua KMP Morowali, Anto juga sangat berharap bantuan dari Pemda Morowali, dalam hal membantu memasarkan hasil dari peternakan ayam.
"Ayam dari luar yang masuk didaerah ini sangat luar biasa, dari jawa saja hampir 20 ton perhari, sedangkan perusahaan memberikan jatah pemasokan ayam dari KMP hanya 0,5%. Kita sudah punya produk, juga sudah bisa memasok ayam beku, kenapa tidak manfaatkan produk didalam daerah. Sedangkan mereka hidup dan makan di Morowali, jadi tolong Pemda Morowali bantu kami dalam sektor pemasaran," imbaunya.
Adapun target program kerja KMP kedepan yaitu, akan memperluas titik pemeliharaan dan pemotongan ayam, dan membangun rumah makan ayam di wilayah Morowali.
"Jadi ini supaya kami untuk melindungi hasil peternak ayam di Morowali, kami selalu berjuang bersama dan saya selaku Ketua KMP salud kepada peternak-peternak kami," ujarnya.
Untuk rencana pemasaran ayam dengan membangun rumah makan ayam, sambung Anto, pihaknya berencana akan merekrut para anak muda yang nantinya akan bina.
“Nantinya para anak muda yang akan kami bina tidak diberikan modal uang, tetapi dengan modal ayam. Bagaimana daging ayam diolah dan dijual supaya menghasilkan uang. Paling tidak bisa membantu perekonomian mereka juga, dan bisa membuka lapangan pekerjaan,” jelasnya.