METRO SULTENG-Rencana perpanjangan izin usaha pertambangan (IUP) PT Vale Indonesia Tbk yang ditolak 3 gubernur di Sulawesi tak mengganggu aktifitas Vale.
Proyek pengembangan di tiga blok di Sulawesi yang dilakukan Vale tetap akan dituntaskan untuk dieksplorasi.
"PT Vale Indonesia Tbk saat ini fokus dalam menyelesaikan sejumlah proyek pengembangan di tiga Blok, yakni Blok Sorowako (Sulawesi Selatan), Blok Bahodopi (Sulawesi Tengah) dan Blok Pomalaa (Sulawesi Tenggara)," ungkap Head of Communications PT Vale Indonesia Tbk, Bayu Aji seperti dilansir Detik.com, Minggu (11/9).
Baca Juga: 3 Gubernur Ingin Ambil Alih Lahan PT Vale di Sulsel, Sulteng dan Sultra
Bayu menambahkan, saat ini perusahaan berupaya menyelesaikan semua yang menjadi kewajiban dalam Kontrak Karya (KK) dan telah diamanatkan pemerintah Indonesia.
Komitmen mewujudkan kewajiban tersebut diantaranya dengan menerapkan prinsip praktik pertambangan yang baik atau good mining practice di semua proyek perusahaan.
Seperti yang dapat dilihat sendiri pada operasi kami di Luwu Timur," bebernya.
Baca Juga: 3 Gubernur di Sulawesi Tolak Perpanjang Kontrak Karya PT Vale, Minta Tambang Dikelola BUMD
Menurut Bayu, Vale merupakan perusahaan pertambangan terintegrasi yang tidak pernah mengekspor bijih sejak awal awal berdiri. Selain itu, Vale juga disebut mendapatkan peringkat PROPER hijau. Peringkat ini untuk perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan.
Mengoperasikan PLTA sebagai sumber energi utama sehingga memiliki intensitas karbon terendah. Memiliki peta jalan menuju pertambangan rendah karbon yang net zero di 2050," jelasnya.
Baca Juga: Galak Sama PT Vale, Gubernur Sulteng Juga Diminta Berani Cabut Izin PT Trio Kencana
Pihaknya juga mengklaim menjaga kualitas air limpasan menuju badan air dengan lebih dari 100 sediment pond termasuk LGS, kejernihan danau Matano tetap terjaga. Pihaknya menjaga lahan terbuka tetap minimal setelah kegiatan penambangan dengan selalu merehabilitasi lahan pasca tambang.
Telah menanam lebih dari 3,7 juta pohon dan mereforestasi area di luar kontrak karya (KK) sebesar lebih dari 10 ribu hektare.
Baca Juga: Menteri ESDM Nilai Penolakan Kontrak Karya PT Vale oleh 3 Gubernur Perburuk Iklim Investasi
Selain itu, pihaknya juga menyebut telah membuka lapangan kerja untuk sekitar 3.000 karyawan dan 6.000 kontraktor dengan komposisi karyawan 99,7 persen dari Indonesia dan 86,6 persen diantaranya dari lokal Luwu Timur.