METRO SULTENG- Sejak harga pertalite naik menjadi Rp 10.000 perliter di SPBU, pengendara berharap tidak lagi terjadi antrian panjang akibat dugaan ulah pelansir Pertalite dan Solar Subsidi.
Dari pantauan langsung dilapangan, ditemui salah satu kios pengecer Pertalite, menjual dengan harga Rp 13.000 perbotol isinya full satu botol, sementara ada pengecer yang menjual Rp 12.000 namun isi Pertalitenya tidak full dalam sebotolnya.
Anehnya lagi, stok Pertalite dan Solar subsidi di SPBU tidak sampai malam hari sudah habis terjual.
Baca Juga: Lirik Motor Listrik Selis Agats yang Tampangnya Mirip Yamaha Soul GT, Intip Spek dan Harganya
Baca Juga: Lagi, Dua Tersangka Obstruction of Justice Kasus Duren Tiga Diperiksa Terpisah, Termasuk Sambo
Pengendara berharap, walaupun harga Pertalite dan Solar subsidi harganya naik, asalkan tidak langkah.
"Aneh ini, sebelum kenaikan BBM antrian hampir setiap hari terjadi di SPBU, namun setelah Pemerintah menaikkan harga BBM, kok solar subsidi dan Pertalite, kembali sulit di dapatkan di SPBU".
Baca Juga: Tolak Kenaikan BBM, PKS Sulteng Nilai Pemerintah Kehilangan Empati
Baca Juga: Wapres Angkat Bicara Insiden di Ponpes Gontor, Minta Pelaku Diproses Hukum
"Akibat stocknya dapat habis, padahal ditulis di SPBU "buka 24 jam" jadi kemana lagi itu larinya Pertalite dan Solar subsidi, tidak sampai malam hari habis di SPBU," ujar pengendara saat ditemui tengah antri di salah satu SPBU di Mangkutana Luwu Timur, Rabu (7/9/2022.(Clara/Metro Sulteng)