Baca Juga: 97 Polisi Rela Pertaruhkan Reputasi Demi Sambo, Semua Sudah Diperiksa Polri
"Karena Indonesia ini memang terlalu kaya sebenarnya, dan sayangnya selama ini kita kebanyakan mengekspor barang-barang yang mentah, smelter atau added value-nya ada di luar negeri," jelasnya dilansir laman Detik.com.
"Kami ingin berkontribusi di situ, menambah value added yang lebih besar di negara kita," imbuhnya.
Dilansir dari situs resmi Kalla, proyek pengolahan mineral (smelter) ini dibangun anak perusahaannya yaitu PT Bumi Mineral Sulawesi. Produk akhir berupa ferronickel berkapasitas 33.000 ton/tahun dan stainless steel. Saat ini lokasi pengelolaan berada di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.***