METRO SULTENG-Danau Matano di Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan adalah danau tektonik yang memiliki kedalaman sejauh 625 meter, masuk danau terdalam di Asia Tenggara.
Danau seluas: 164,1 km² tersebut berada dikawasan lingkar tambang PT Vale Indonesia (INCO) yang telah beroperasi didaerah itu sejak tahun 1968.
Bahkan, jarak antara lokasi menambang nikel PT Vale dengan Danau Matano hanya sekitar 30 Kilometer diatas bukit. Harusnya apabila hujan deras terjadi limbah tambang akan mengalir ke danau dengan air yang tercemar berwarna kuning keemasan.
Tapi halnya ini tidak terjadi, air Danau Matano tetap jernih. Bahkan, sebelum PT Vale hadir kejernihan air Danau Matano ini tidak berubah sama sekali, tetap jernih seperti sedia kala.

Baca Juga: Harga BBM Pertamina Diseluruh SPBU Hari Ini Resmi Baik, Cek Harganya Disini Bro
Baca Juga: 40 Parpol Daftar Pemilu, KPU: Hanya 24 Parpol Yang Berkasnya Lengkap
Hal inilah yang membuat CEO PT Vale Febriany Eddy merasa banggga, bahwa kejernihan air Danau Matano yang tetap terjaga ini sebagai bukti nyata bahwa PT Vale hadir bukan sekedar menambang. Tap terus menjaga keberlangsungan hidup alam sekitar.

Lantas bagaimanakah cara PT Vale mengelola limbah tambang yang mengalir di Danau Matano sehingga airnya tetap jernih dan habibat didalamnya terus hidup berkembang? Ternyata ini yang dilakukan PT Vale selama ini.
Baca Juga: Honda Luncurkan Motor Keluaran Baru ST125 Dax Diajang GIIAS 2022, Intip Keunggulannya
Baca Juga: Wabup Djira Kukuhkan Paskibraka Morowali Utara Tahun 2022
Metro Sulteng, awal Agustus 2022 lalu berkesempatan melihat dari dekat cara PT Vale melakukan pengelolaan air limpasan tambang sesuai standar yang berlaku agar kualitas effluent selalu di bawah baku mutu yang dipersyaratkan.
Kegiatan pemantauan kualitas air limpasan tambang dilakukan secara reguler untuk parameter
TSS (Total Suspended Solid), Cr6+ (chromium hexavalent) dan parameter lainnya oleh operator
yang kompeten.
Pemantauan kualitas Danau Matano dan Danau Mahalona secara berkala pun rutin dilakukan, di mana hasilnya masih jauh dibawah baku mutu standar (kualitas air masih sangat baik).