METROSULTENG.com, Palu-Perum Bulog memastikan stok minyak goreng curah bersubsidi di Sulawesi Tengah tersedia hingga Idul Adha 1443 Hijriah.
"Kami sudah mempersiapkan sejak beberapa beberapa bulan yang lalu mendatangkan 2.900 liter lebih minyak goreng curah bersubsidi dan telah disuplai ke berbagai distributor untuk menghadapi Idul Adha nanti," kata Kepala Kantor wilayah Bulog Sulteng David Susanto saat ditemui di Palu, Jumat seperti dilansir Antara.
Baca Juga: Putri Yusuf Mansur Puji Ayahnya Kuat Hadapi Segala Persoalan
Ia menjelaskan Sulteng sempat mengalami kekosongan stok minyak goreng hampir dua pekan pada Maret lalu, akan tetapi sejak Mei stok telah mampu memenuhi permintaan pasar, dan diprediksi ketersediaan pasokan dapat bertahan hingga setelah Idul Adha nanti.
Dari total 2.900 liter, Bulog mencatat hingga memasuki akhir Juni telah menyalurkan lebih dari 1.500 liter minyak goreng, dan masih memiliki stok yang dipastikan mampu mencukupi permintaan pasar, serta kebutuhan masyarakat dalam jangka waktu satu bulan ke depan.
Baca Juga: Karomah Gus Dur, 5 Ramalannya Saat Ini Terbukti
Selain itu, katanya, dari segi harga pihaknya memastikan tidak akan ada pengecer di pasar tradisional yang menjual di atas HET Rp14 ribu per liter.
"Kami masih punya cadangan melalui distributor PT Tanjung Sarana Lestari, dan harganya juga sesuai yang sudah ditetapkan pemerintah," ujar David.
Ia mengemukakan, kalaupun terjadi kekosongan diberbagai daerah di Sulteng, tidak berlangsung lama karena hanya persoalan waktu pengiriman dan kekhawatiran konsumen terjadi kenaikan harga, dipastikan tidak akan terjadi.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Masih Meliputi Sulteng dan 28 Daerah Ini Pada Sabtu 25 Juni
"Kendalanya hanya jarak tempuh. Misalnya ke Kabupaten Poso, Banggai atau Morowali butuh waktu berjam-jam tiba di sana, dan ini tidak berpengaruh signifikan," ucap David.
Ali, salah satu pedagang di Pasar Inpres Manonda mengatakan, saat ini minyak goreng curah lebih mudah didapat dari pada beberapa bulan sebelumnya mengalami kelangkaan.
"Stok distributor sangat memadai, sehingga tidak sulit bagi kami mendapat produk ini," kata Ali.
Baca Juga: Honorer K2 Dapat Jalur Khusus Sebagai PPPK
Ia menuturkan, saat ini terjadi perubahan intensitas pembeli minyak goreng subsidi, yang biasanya sehari mampu menjual 100 liter, kini ia hanya mampu menjual 50 liter dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
"Turun sekali pembelinya minyak goreng ini, karena memang sudah banyak beredar sehingga normal dan mudah-mudahan situasi ini akan mampu bertahan dalam jangka panjang," katanya.***