METRO SULTENG - Kondisi cuaca yang tak menentu belakangan ini di wilayah kabupaten Morowali Utara, Sulteng, berdampak terhadap produksi ore nikel, yang bahkan anjlok hingga ke angka 50 persen.
Baca Juga: Produktivitas Penambangan Nikel Menurun Akibat Cuaca Tak Menentu di Morowali Utara
"Dari bulan Juli sampai awal bulan Agustus 2023, intensitas curah hujan di Morowali Utara tinggi, sehingga berdampak terhadap produksi tambang ore nikel," ujar Muh. Reza Pjs KTT (Kepala Tehnik Tambang) PT. Sumber Permata Mineral (SPM), Rabu 9 Agustus 2023.
Ditemui Metrosulteng di site office PT. SPM di Desa Molino, Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara, Muh. Reza menyebut, padahal planning kerja perusahaan ditargetkan bisa mencapai 100 ribu metrik ton per bulan.
Namun demikian, saat ini hanya mencapai sekitar 50 ribu metrik ton per bulan akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.
Baca Juga: PT Wanxiang Nikel Indonesia Sepakati Tuntutan Buruh SPKBM, Berikut Poinnya!
"Sementara untuk mendukung proses operasional penambangan, dari lokasi tambang ke stock file kita mengoperasikan sekitar 18 unit dump truck. Untuk proses pengangkutan dari stock file ke smelter PT GNI (Gunbuster Nickel Industri), kita operasikan dump truck 12 roda sekitar 50 unit," kata Muh. Reza.
Di lokasi tambang, dioperasikan sekitar 40 unit excavator dan bulldozer 4 unit. Itu pun tetap melihat kondisi cuaca.
"Harapan kami semoga cuaca normal, sehingga kami kembali mengejar ketertinggalan untuk target produksi 100 ribu metrik ton per bulan," harap alumni Universitas Hasanuddin Makassar jurusan pertambangan ini. ***