ekonomi

Pabrik Palm Oil PT ANA Tak Lagi Berproduksi Normal, Ini Penyebabnya

Selasa, 7 Maret 2023 | 21:44 WIB
Kantor PT ANA di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. (Foto: Ist)

METRO SULTENG - Pabrik minyak kelapa sawit (CPO-Crude Palm Oil) milik PT Agro Nusa Abadi (PT.ANA) di Desa Molino, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulteng, belakangan ini tidak bisa berproduksi secara normal. Ini implikasi dari munculnya klaim-klaim lahan oleh masyarakat yang tidak kunjung terselesaikan.

Pabrik tidak bisa berproduksi normal lagi. Bahkan hanya jalan sekitar 35 persen dari kapasitasnya. Ini karena suplai buah sawit dari lahan perkebunan yang dikelola PT ANA, jumlahnya sudah sangat terbatas.

Baca Juga: Penyelesaian Sengketa PT ANA Masih Berlangsung, Klaimer Diminta Hentikan Intimidasi

Ini disebabkan banyaknya lahan perkebunan yang diklaim sebagian masyarakat sebagai milik mereka. Lalu, para klaimer melakukan panen sendiri dan menjualnya kepada pengepul.

Pengepul menjual buah tersebut ke pabrik di luar PT ANA. Padahal sudah ada kesepakatan bahwa semua buah yang berada di kawasan perkebunan PT ANA harus dijual ke pabrik PT ANA.

Hal tersebut diungkapkan Community Development Officer (CDO) PT ANA, Robby S. Ugi dalam silaturahim dengan jajaran pers di sebuah rumah makan di Beteleme, Kecamatan Lembo, Selasa petang (7/3).

Juga hadir dalam silaturahim itu CDO PT Cipta Agro Nusantara (CAN) Reymond Ugi dan Manager Corporate Social Responsibility (CSR) PT ANA Ade Sunarto serta 20-an jurnalis dari berbagai media nasional dan lokal.

Baca Juga: Surat Rekomendasi Gubernur Sulteng Sengaja Dimanfaatkan, Ridha Saleh: Itu Pelanggaran Hukum!

PT ANA dan PT CAN yang memiliki lahan perkebunan sekitar 10.000 hektar di Kabupaten Morowali Utara, merupakan anak perusahaan PT Astra Agro Lestari (AAL) Tbk.

Selain PT ANA dan PT CAN, AAL Group juga memiliki beberapa anak perusahan perkebunan sawit di Morowali Utara, yakni SJA-1, RAS dan SJA-2 di Kabupaten Poso.

Normalnya, kata Roby, pabrik CPO milik PT ANA memiliki kapasitas produksi 900 ton buah setiap hari, dengan tiga shift jam kerja karyawan. Sedangkan waktu operasi pabrik yakni 21 jam per hari.

Karyawan PT ANA sedang bersiap memanen sawit.
"Namun yang bisa diserap pabrik saat ini hanya sekitar 300 ton per hari. Sehingga pabrik hanya berjalan sekitar 5 - 7 jam per hari. Ini berdampak terhadap kesejahteraan karyawan. Karena mereka tidak lagi memiliki tambahan jam kerja," ujarnya.

Baca Juga: Pasca Surat Rekomendasi Gubernur, Pencurian Buah Sawit Makin Marak di Morowali Utara

Kondisi ini disebabkan adanya sekitar 3.000 hektar dari 6.500-an hektar lahan yang dikelola PT ANA (inti dan plasma), diklaim sebagian masyarakat milik mereka.

"Untung saja ada suplai buah dari PT CAN dan SJA-1, sehingga pabrik masih bisa beroperasi dengan menyerap 400 ton buah per hari," ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini