Agar hilirisasi kelapa ini bisa dinikmati petani kelapa pada 13 kabupaten dan kota, maka lokusnya minimal pada dua kawasan yaitu kawasan Teluk Tolo (Morowali) dan kawasan Selat Makassar-Laut Sulawesi (Tolitoli atau Buol).
Percepatan capaian program sembilan BERANI, menuntut adanya Investasi (luar negeri maupun dalam negeri) pada sektor hulu dan hilir secara terintegrasi. Agar terbangun industri kelapa yang kuat.
Investor luar negeri lebih tertarik berinvestasi pada sektor hilir. Karena itu pada sektor hulu diharapkan peran investasi dalam negeri, baik swasta maupun pemerintah.
Sektor hulu yang menjadi fokus antara lain penyediaan benih yang bermutu untuk peremajaan, penyediaan pupuk sesuai, tranformasi inovasi dan sistem logistik serta pascapanen.
Pemerintah daerah melalui OPD diharapkan membuat model hilirisasi kelapa yang berbasis integrasi antara Kopdes merah putih kelapa dengan perusahaan hilirisasi melalui integrator BUMD atau Induk Koperasi ataupun swasta.
Terakhir, bahwa hilirisasi kelapa dengan pendekatan integrasi merupakan contoh yang baik. Diharapkan dapat menjadi model/pola bagi pengembangan komoditi lainnya. (*)