ekonomi

Patuhi Permenaker, IMIP Intens Lakukan Transfer Pengetahuan dan Keahlian Antar Karyawan TKA ke TKI

Kamis, 3 Juli 2025 | 09:37 WIB
Saat karyawan TKI mendapat pengetahuan teknologi di kawasan IMIP (Foto: Ist)

METRO SULTENG-Pengembangan kapasitas karyawan yang menapak karir di kawasan pengolahan nikel Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), intens dilakukan. Salah satu upaya yang ditempuh melalui program alih keahlian antarkaryawan, khususnya antara tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok dan Indonesia.

Manager HR PT Eternal Tsingshan Indonesia Mr. Lv Haidang, mengungkapkan, pihaknya menjalankan prosedur bimbingan, pembinaan, dan pertukaran ilmu untuk kebutuhan belajar dan berbagi pengetahuan dalam lingkungan kerja yang dibangun positif.

Baca Juga: Keberadaan IMIP Geliatkan UMKM Bahodopi Yang Terus Bertumbuh Hingga 62,7 Persen dan Mampu Serap 16.705 Pekerja

Sejak tahun 2015, PT Eternal Tsingshan Indonesia menggagas program yang memungkinkan sejumlah perusahaan di bawah naungannya dapat memfasilitasi proses saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, khususnya dalam penerapan teknologi pengolahan bahan baku industri mineral.

Ada dua program alih keahlian yang dikelola PT Eternal Tsingshan Indonesia dan berlaku bagi tenant-tenant di lingkupnya. Mulai dari program informal “Mentor-Murid” untuk mendorong pertukaran pengetahuan antara karyawan Tiongkok dan Indonesia, terutama bidang keterampilan dasar atau nonmanajerial.

Lalu pembinaan cadangan keahlian (CK) dalam kepentingan pembinaan karier secara formal dan ketat bagi talenta karyawan berlatar belakang ilmu linear dengan jenis keahlian atau posisinya.

“Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi antara TKA dari Tiongkok dan tenaga kerja lokal Indonesia diharapkan mempercepat penyerapan kemampuan serta peralihan posisi pekerjaan. Dari yang semula ditempati karyawan Tiongkok sampai kemudian diemban pekerja Indonesia,” jelas Lv Haidang, saat ditemui di kantor Tsingshan, Fatufia.

Baca Juga: Prabowo dan MBS Sepakat Perkuat Dukungan Kemanusiaan untuk Gaza, Komitmen Jaga Keamanan Global

Pria yang karib disapa Jovin itu mengakui, saat awal perusahaan beroperasi 10 tahun lalu, banyak pekerja baru yang tidak memiliki skill. Namun sejak 2021 dan 2022, baik foreman ataupun karyawan di lapangan, sudah cukup aktif menyalurkan keahliannya kepada juniornya.

Ia menjelaskan, secara umum, dua program tersebut diterapkan melalui mentoring antara satu karyawan Indonesia dan Tiongkok. Dengan begitu diyakini, proses pembelajaran dan penguasaan ilmu dalam satu bidang dapat lebih fokus dan menyeluruh.

“Karyawan yang menjalani program alih keahlian ini akan dievaluasi berkala, mencakup empat kriteria. Ada kemampuan bahasa, teknis, manajerial, dan tindak lanjut pascapelatihan. Mereka pun dipromosi agar kariernya dapat berkembang, dari lini produksi ke posisi manajemen,” pungkas Jovin.

Keterampilan Berbahasa, Tingkatkan Interaksi dan Perspektif Komunikasi

Salah satu karyawan lokal di kawasan IMIP yang telah merasakan proses panjang program pembinaan CK adalah Aleksius Yusmido Tangdilomban. Alumni Jurusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin Makassar ini mengungkapkan, proses pembinaan CK mendorongnya untuk mempelajari keterampilan bahasa Mandarin, selain teknis dan manajerial.

Baca Juga: Wajah Lama masih Mendominasi, Desakan Penyegaran Birokrasi di Kabupaten Donggala Mencuat

“Akan jadi percuma kalau kita hanya punya skill teknis, tapi cara komunikasi ke karyawan Tiongkok dan Indonesia masih ada kendala. Jadi kita juga harus mempelajari bahasa Mandarin,” kata putra Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan itu, Kamis (03/07/2025).

Halaman:

Tags

Terkini