Oleh: Dr. Hasanuddin Atjo
DIGITALISASI saat ini menjadi salah satu sub bidang yang berkembang pesat, sangat masif dan dinamis pada hampir semua program dan kegiatan, memenuhi kebutuhan, sektor pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Daftar masuk sekolah, melamar pekerjaan, assesment, pembelian tiket, pulsa, makanan-minuman, jasa transportasi, hingga transaksi keuangan telah menjadi domain teknologi ini, menggantikan cara cara konvensional yang mesti hadir secara fisik.
Transaksi keuangan di perbankan, kini hampir semua telah digantikan oleh digitalisasi, antara lain dengan mobile bangking dan scan berkode melalui selluler phone android, non android.
Transaksi dapat dilakukan di mana dan kapan saja. Tidak kenal waktu, yang penting tersedia saldo, paket data dan signal.
Baca Juga: "LOMPAT JENDELA” MASALAH SERIUS, PERLU DIBENAHI
Dan menarik bahwa limit transaksi bisa memcapai 500 juta rupiah bahkan lebih. Sekali klik, dan dalam hitungan detik uang di rekening dapat berpindah dengan cepat ke rekening tujuan. Dan tentunya ini sangat memberi kemudahan dan mendorong efisiensi .
Saat ini juga berkembang bisnis link yang bisa dikonekksikan ke nomor rekening utama seseorang. Cukup menggunakan menu virtual acount atau transfer, maka dana bisa dikirim ke link aplikasi yang juga tersave pada account di nomor ponsel yang sama.
Maka tidaklah heran, nilai transaksi elektronik/digital pada tahun 2022 cukup fantastis. Bank Indonesia (BI) melaporkan pada tahun itu nilai transaksi mencapai angka Rp 52. 545 triliun, dan tumbuh sebesar 22 persen. Tahun 2023 diprediksi akan memcapai angka Rp 64.175 triliun atau sekitar 21 kali APBN 2023.
Pada satu sisi, inovasi teknologi ini membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien. Nasabah bank cukup dari selluler phone dengan mudah melakukan transaksi hingga limit jumbo.
Boleh dibilang teknologi ini telah membantu pelaku usaha, dan masyarakat umum bisa beraktivitas tanpa harus meninggalkan tempat.
Dan bahkan memungkinkan pada waktu bersamaan seseorang bisa melakukan sejunlah aktifitas dan membuat keputusan penting. Ini telah menyebabkan jumlah orang yang dibutuhkan semakin sedikit. Berujung semakin sulitnya upaya memgurangi pengangguran dan kemiskinan.
Baca Juga: UDANG 2 JUTA TON : Sebaiknya Prioritaskan Perbaikan Genetik, Sistem Budidaya dan Hilirisasi
Dibalik kemudahan dan kecepatan, inovasi teknologi ini juga memiliki kelemahan yang bisa menimbulkan kerugian bagi nasabah pengguna aplikasi itu, karena ternyata bisa diretas alias dibobol oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan yang mau hidup secara instant.
Praktek retas dan meretas ternyata tidak hanya sampai disitu. Limit paket seluler phone pascabayar, kartu hallo pun mampu dinaikkan hingga berkali lipat dari limit yang seharusnya oleh peretas. Dan dari nilai yang dinaikkan selanjutnya dipakai untuk membeli sejumlah aplikasi digital seperti game dan lainnya.