PT Vale Indonesia Raih Gold Award Asia ESG 2025 untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati, Bukti Tambang Bisa Selaras dengan Alam

photo author
- Selasa, 11 November 2025 | 18:15 WIB
ASIA ESG Positive Impact Awards 2025 gala night in Sunway Resort Hotel.  (Vale)
ASIA ESG Positive Impact Awards 2025 gala night in Sunway Resort Hotel. (Vale)

METROSULTENG- Sebagai bagian dari MIND ID dan mitra strategis pemerintah dalam mendorong hilirisasi serta pembangunan berkelanjutan di sektor energi dan sumber daya mineral, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) kembali menorehkan prestasi internasional. Perseroan meraih Gold Award dalam kategori Biodiversity Conservation pada ajang Asia ESG Positive Impact Awards 2025 (PIA 2025) yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia.

Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan program unggulan PT Vale, “Kehati Lutim Bersinergi”, yang dinilai menjadi model nasional konservasi keanekaragaman hayati berbasis sains dan kolaborasi multi-pihak di kawasan tambang.

Asia ESG Positive Impact Awards merupakan ajang penghargaan regional yang mengapresiasi perusahaan dengan dampak nyata terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di kawasan Asia. Tahun ini, sejumlah perusahaan asal Indonesia tampil menonjol, termasuk PT Vale Indonesia, yang sebelumnya juga meraih Lestari Awards 2025 dari KG Media melalui program yang sama. Pengakuan di ajang Asia ESG PIA menegaskan reputasi internasional Indonesia dalam praktik pertambangan berkelanjutan.

Baca Juga: Prediksi Port Vale vs Fleetwood EFL Trophy Rabu 12 November 2025 Jam 02.00 WIB

Dalam keterangannya, Budiawansyah, Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale Indonesia, menyampaikan: “Penghargaan ini bukan sekadar hadiah, tetapi panggilan untuk bertindak. Dunia membutuhkan pertambangan yang bertanggung jawab dan alam yang terjaga.”

“Kehati Lutim Bersinergi”: Dari Ekosistem Terdegradasi Menjadi Model Nasional

Program Kehati Lutim Bersinergi merupakan inisiatif konservasi keanekaragaman hayati terpadu yang digagas PT Vale di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Program ini dirancang untuk memulihkan ekosistem pascatambang sekaligus memperkuat kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan nature-based solutions.

Melibatkan pemerintah daerah, akademisi, koperasi petani, dan masyarakat lokal, program ini berhasil menciptakan keseimbangan antara aktivitas pertambangan dan konservasi lingkungan.

Baca Juga: Wujudkan Ekonomi Inklusif, PT Vale dan Pemkab Kolaka Sosialisasikan MoU Pemberdayaan Lokal

Fokus utama program mencakup:

  • Reforestasi lahan pascatambang dengan spesies endemik Sulawesi seperti Dillenia serrata (Dengen), Diospyros celebica (Ebony), dan Kjelbergiodendron celebicum (Tembeuwa).

  • Konservasi satwa dan spesies endemik, termasuk Rusa timorensis dan kupu-kupu Cethosia myrina melalui inovasi KOKKUBI (Konservasi Kupu-Kupu Binaan).

  • Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas ±10.000 hektare di 13 kecamatan di luar konsesi tambang untuk menjaga ketahanan air dan mengurangi erosi.

  • Pemberdayaan masyarakat lokal melalui pelatihan, penyerapan tenaga kerja, serta pengelolaan persemaian endemik.

Program ini dijalankan secara bertahap: mulai dari riset dasar (2017–2019), desain dan uji inovasi (2020), hingga implementasi lapangan dan pemantauan berkelanjutan (2021–sekarang).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iwan MS

Tags

Rekomendasi

Terkini

X