METROSULTENG — PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari MIND ID – Holding BUMN Pertambangan, bersama Pemerintah Kabupaten Kolaka menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat peran tenaga kerja dan pengusaha lokal melalui sosialisasi Nota Kesepahaman (MoU) di Gedung Sultan Raja, Kolaka.
Kegiatan yang dihadiri jajaran Forkopimda Kolaka serta 39 mitra kontraktor—terdiri atas 15 kontraktor nasional dan 24 kontraktor lokal—ini menjadi tindak lanjut dari kesepakatan strategis dalam pengembangan ekonomi daerah, khususnya di wilayah operasi PT Vale Blok Pomalaa.
Head of Pomalaa Project PT Vale Indonesia, Mohammad Rifai, menyebut bahwa MoU ini bukan sekadar dokumen formal, melainkan wujud nyata tekad bersama untuk menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kolaka.
“Komitmen ini sudah berjalan bahkan sebelum penandatanganan MoU. Ini menjadi pijakan kuat untuk mengoptimalkan peran tenaga kerja dan pengusaha lokal dalam proyek kami,” ujarnya.
Baca Juga: Kolaborasi KLH, MIND ID, dan PT Vale Wujudkan Sungai Bersih Lewat Festival Sungai Cipinang 2025
Sementara itu, Bupati Kolaka H. Amri SSTP, M.Si mengapresiasi langkah PT Vale yang dinilai memperhatikan kearifan lokal dan keadilan sosial, terutama dalam proses rekrutmen tenaga kerja.
“Tenaga kerja lokal harus diberi kesempatan lebih luas. Jika kuota belum terpenuhi, harus ada gelombang kedua khusus untuk masyarakat Kolaka. Kami tidak ingin masyarakat hanya menjadi penonton dalam investasi besar ini,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemenuhan hak-hak pekerja seperti kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan serta transparansi penggunaan tenaga kerja asing. Pemerintah daerah, lanjutnya, siap mendukung investasi berkeadilan melalui penyederhanaan proses perizinan dan koordinasi lintas lembaga.
Baca Juga: Dua Ibu Rumah Tangga di Morowali Raup Jutaan Rupiah Lewat Ramuan Herbal Program PPM PT Vale
Sinergi antara PT Vale dan Pemkab Kolaka ini menjadi langkah konkret dalam mewujudkan pembangunan daerah yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, dan keberlanjutan lingkungan.
MoU tersebut diharapkan menjadi fondasi jangka panjang bagi penguatan ekosistem industri pertambangan di Kolaka, sekaligus memperkuat kontribusi sektor tambang terhadap visi Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pelaku usaha lokal.(*)
