Trump Kibarkan Bendera Putih, Gertak Sambal Perang Dagang ke Xi Jinping Tak Mempan, Jalin Kesepakatan Baru dan Sudahi Aksi Saling Balas Tarif

photo author
- Kamis, 30 Oktober 2025 | 15:55 WIB
Menyoroti pertemuan Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping di tengah situasi perang tarif dagang. (Instagram.com / @realdonaldtrump - @xi_jinping_)
Menyoroti pertemuan Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping di tengah situasi perang tarif dagang. (Instagram.com / @realdonaldtrump - @xi_jinping_)

METRO SULTENG - Dunia mengakui bahwa tekanan tarif impor Amerika Serikat atas Cina tak menyurutkan negara tirai bambu untuk menyerah, Xi Jinping justru membalas dengan tarif impor lebih tinggi. Agaknya gertak sambal perang dagang yang dikobarkan presiden AS Donald Trump membuat kewalahan dan akhirnya mengibarkan bendera putih.

Trump di tengah tensi perang dagang, akhirnya memilih bertemu Presiden China, Xi Jinping di Busan, Korea Selatan, pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Pertemuan ini menandai babak baru dalam upaya meredakan konflik dagang dua raksasa ekonomi dunia itu.

Keduanya tampak berusaha menunjukkan gestur damai setelah berbulan-bulan saling balas kebijakan yang memicu kekhawatiran global.

Sebagian publik juga menyoroti pertemuan tersebut sebagai puncak dari rangkaian kunjungan Trump ke Asia yang dimulai sejak akhir pekan lalu.

Baca Juga: Soroti Utang di era Sri Mulyani, Said Didu Ungkap Menkeu Purbaya Kini Bakal Buka 'Kotak Pandora'

Setelah menuntaskan lawatan ke Malaysia dan Jepang, Trump tiba di Korsel dengan satu misi besar, yakni membuka peluang kesepakatan baru dengan Beijing yang bisa mengakhiri perang tarif berkepanjangan.

Dalam pertemuannya dengan Xi Jinping di Busan, Trump menyebut momen itu sebagai salah satu negosiasi paling menantang sepanjang karier politiknya.

Meski begitu, Trump mengaku tetap optimistis dapat membangun kembali kepercayaan di antara kedua negara, yang kini tengah diuji oleh kebijakan ekonomi saling mengunci.

“Saya yakin ini akan menjadi pertemuan yang sangat sukses. Tapi dia (Xi) adalah negosiator yang sangat tangguh,” ujar Trump sembari berjabat tangan dengan Xi, seperti dikutip Reuters, pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Respons Xi Jinping: Gesekan adalah Hal Wajar

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Xi Jinping turut menyoroti gesekan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu adalah sesuatu yang wajar.

Kendati demikian, menurutnya, yang lebih penting adalah bagaimana keduanya mampu mengelola perbedaan dan membangun kemitraan jangka panjang.

“Adalah hal normal bagi dua negara besar untuk mengalami gesekan, tapi yang utama adalah bagaimana kita bisa terus berupaya menjadi mitra dan sahabat,” kata Xi.

“Saya bersedia bekerja sama dengan Presiden Trump untuk membangun fondasi yang kokoh bagi hubungan Tiongkok-AS,” sambungnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X