PT Vale Perkuat Komitmen Pemulihan Towuti Lewat Dialog Inklusif dan Pendekatan Ilmiah

photo author
- Sabtu, 27 September 2025 | 06:51 WIB
RDP di DPRD Luwu Timur:  PT Vale tegaskan pentingnya  proses pemulihan yang transparan dan berbasis partisipasi
RDP di DPRD Luwu Timur: PT Vale tegaskan pentingnya proses pemulihan yang transparan dan berbasis partisipasi

METROSULTENG – Pasca berakhirnya masa tanggap darurat insiden kebocoran pipa minyak pada 12 September 2025, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menegaskan kembali komitmennya dalam menangani dampak terhadap masyarakat dan lingkungan secara menyeluruh, transparan, dan partisipatif. Perusahaan menekankan pentingnya dialog inklusif dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan proses pemulihan berjalan adil dan dapat dipertanggungjawabkan.

Hingga saat ini, lebih dari 284 aduan masyarakat dari enam desa terdampak—Lioka, Wawondula, Baruga, Langkea Raya, Matompi, dan Timampu—telah diterima melalui Posko Pengaduan di Kantor Camat Towuti maupun interaksi langsung di lapangan. Lebih dari separuh laporan telah ditindaklanjuti sebagai bukti keseriusan PT Vale mendengar dan merespons aspirasi warga.

Dalam rapat dengar pendapat bersama DPRD Luwu Timur, Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, menegaskan bahwa keresahan masyarakat merupakan hal yang sah dan harus ditangani dengan hati-hati.
“Kami hadir untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat dan memastikan setiap langkah pemulihan mempertimbangkan aspek sosial, lingkungan, dan keberlanjutan. Ini bukan hanya soal menyelesaikan dampak insiden, tetapi juga membangun kembali kepercayaan bersama,” ujarnya.

Baca Juga: PT Vale Raih Penghargaan ESG Business Awards 2025 atas Inovasi Keanekaragaman Hayati dan Pengelolaan Limbah

Bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, PT Vale menyusun klasifikasi dampak yang meliputi sawah, kebun, empang, ternak unggas, ternak besar, nelayan, hingga sumur air. Klasifikasi dibagi dalam tiga kategori: rendah, sedang, dan tinggi, agar penanganan lebih proporsional sesuai kondisi riil di lapangan. Proses saat ini memasuki tahap verifikasi menuju penandatanganan perjanjian pembayaran dan penyaluran kompensasi.

Upaya ini didukung penuh oleh PT Vale bersama pemerintah daerah, serta melibatkan tim ahli independen, termasuk Disaster Risk Reduction Centre (DRRC) Universitas Indonesia di bawah pimpinan Prof. Fatma Lestari. Selama tiga minggu terakhir, pengambilan sampel air, udara, dan tanah dilakukan secara terbuka, dicatat waktu serta koordinatnya, disegel sesuai standar, lalu diuji di laboratorium resmi.

Hasil uji hingga 24 September 2025 menunjukkan kadar Merkuri (Hg) 0.0008 mg/L dan Chromium (Cr6+) 0.01 mg/L—jauh di bawah baku mutu I. Prof. Fatma menegaskan,
“Kami memahami kekhawatiran masyarakat. Karena itu, seluruh pengambilan sampel dilakukan terbuka, terdokumentasi, dan berbasis sains. Jika masih ada keraguan, kami siap mendampingi agar masyarakat benar-benar yakin bahwa pemulihan dilakukan secara bertanggung jawab.”

Baca Juga: Miris! Proyek Miliaran Kantor Imigrasi Morowali diduga Tanpa HSE dan Ruang P3K Instansi Terkait ikut disorot

Selain menyiapkan mekanisme kompensasi, PT Vale juga melanjutkan upaya lapangan berupa pembersihan sisa minyak di bantaran sungai serta monitoring berkelanjutan bersama pemerintah dan warga.

Langkah pemulihan ini tidak hanya dimaksudkan untuk menuntaskan insiden, melainkan juga menjadi momentum memperkuat kolaborasi, membangun kembali kepercayaan, dan memastikan keberlanjutan ekosistem Towuti.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iwan MS

Tags

Rekomendasi

Terkini

X