“Bantuan senilai Rp2,4 juta itu kemudian direalisasikan dalam bentuk mesin penggilingan bumbu pecel, sesuai dengan peruntukannya untuk mendukung usaha kuliner. Dengan adanya mesin tersebut, produksi sambel pecel milik Rinawati meningkat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan warung sekaligus permintaan dari luar,” Imbuhnya.
Rinawati mengungkapkan bahwa produksi sambel pecel semakin meningkat seiring dengan bertambahnya pesanan. Ia bahkan pernah mengirimkan produknya hingga ke Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.
Selain mendapatkan bantuan peralatan usaha, Ia juga mendapatkan akses pendanaan usaha Ultra Mikro (UMi) dari BRI untuk mengembangkan usahanya.
Rinawati mengaku bahwa ia merasakan banyak manfaat dari program pinjaman BRI dan hingga saat ini tetap menjadi nasabah aktif. Usahanya pun terus berkembang hingga ia mampu membangun warung yang lebih permanen dan kini menjadi salah satu tempat makan yang direkomendasikan oleh masyarakat Kota Batu.
Baca Juga: Penerbangan Makassar–Poso Segera Dibuka Bersama Sriwijaya Air Mulai 29 September 2025
Pada kesempatan terpisah, Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya, mengungkapkan bahwa kisah dari Dwi Rinawati ini adalah contoh nyata komitmen BRI untuk terus mendukung pelaku usaha ultra mikro melalui pendampingan dan pemberdayaan usaha dimana pemberdayaan itu tidak hanya didukung pendanaan semata namun juga dilakukan melalui pendampingan dan pemberdayaan usaha.
“Kisah usaha ini menjadi contoh bahwa pemberdayaan oleh BRI itu ternyata tidak cukup dikasih pinjaman/kredit saja. Yang paling penting, dua hal yaitu dikasih kredit dan diberikan pemberdayaan untuk terus berkembang. Semoga bisa menjadi kisah inspiratif yang dapat ditiru oleh pelaku usaha lainnya,” ungkapnya.***