METRO SULTENG – Sebagai bagian dari penerapan Good Mining Practice (GMP), PT Vale Indonesia Tbk merealisasikan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di wilayah operasionalnya, yakni Sorowako (Luwu Timur), Pomalaa (Kolaka), dan Bahodopi (Morowali). Program ini bukan sekadar bentuk tanggung jawab sosial, melainkan wujud nyata komitmen perusahaan dalam membangun masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan.
Mengacu pada Kepmen ESDM No. 1824K/30/MEM/2018 tentang PPM, program ini mencakup delapan bidang prioritas, yakni pendidikan, kesehatan, kemandirian ekonomi, pendapatan riil, sosial dan budaya, infrastruktur, kelembagaan, serta lingkungan hidup.
PT Vale merancang PPM dengan tiga pilar utama: pengembangan sumber daya manusia (SDM), pengembangan penghidupan berkelanjutan, dan penguatan resiliensi sosial-ekologi.
Anggaran USD 4 Juta untuk PPM 2024
Pada tahun 2024, PT Vale mengalokasikan dana sebesar USD 4 juta untuk pelaksanaan berbagai program PPM di tiga wilayah tersebut. Capaian program meliputi:
-
Subsidi listrik untuk 300 kepala keluarga (KK)
-
Peningkatan lebih dari 15 fasilitas umum
-
Penyediaan transportasi pendidikan untuk 5 desa
-
Dukungan program untuk 9 puskesmas di wilayah pemberdayaan
-
41 pelajar/mahasiswa mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas
-
115 petani mengikuti pelatihan pertanian organik
-
Penanaman 600 pohon kelapa genjah untuk mendukung pertanian berkelanjutan
-
113 pelaku UMKM mendapatkan pembinaan dan peningkatan daya saing
Program-program ini dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan, penguatan ekonomi masyarakat lokal, hingga pelestarian lingkungan hidup.
Tak hanya itu, masih banyak lagi inisiatif PPM PT Vale yang menyentuh masyarakat lingkar tambang, mulai dari pembangunan infrastruktur, pelatihan keahlian, hingga penguatan kelembagaan komunitas.