BUMN Tiongkok Gandeng Alkhairaat Kembangkan Pertanian Modern Berkualitas Ekspor

photo author
- Kamis, 24 April 2025 | 06:53 WIB
Ketua Utama Alkhairaat, Habib Sayyid Alwi Bin Saggaf Aljufri, saat mendampingi BUMN asal Tiongkok dan pengurus BUMA meninjau lahan di Desa Sidondo 4, Kabupaten Sigi, Rabu 23 April 2025. (Foto: Ist).
Ketua Utama Alkhairaat, Habib Sayyid Alwi Bin Saggaf Aljufri, saat mendampingi BUMN asal Tiongkok dan pengurus BUMA meninjau lahan di Desa Sidondo 4, Kabupaten Sigi, Rabu 23 April 2025. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Tiongkok atau China, tertarik untuk menjalin kerjasama bisnis dengan Alkhairaat di bidang pertanian.

Nama BUMN asal negeri Tirai Bambu itu yakni Henan Agriculture Investment Group Limited. BUMN ini menggandeng Alkhairaat melalui Badan Usaha Milik Alkhairaat (BUMA) dalam pengembangan sektor pertanian di Indonesia.

Kolaborasi ini diawali dengan peninjauan lahan milik Alkhairaat seluas 31 hektar di Desa Sidondo 4, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Rabu (23/4/2025).

Baca Juga: Ada Haul Guru Tua ke-57 di Touna, Seruan Kebangkitan Madrasah Alkhairaat dari Pemimpin Daerah

Delegasi Henan Agriculture Investment Group Limited dipimpin oleh Liao Xiaolin, datang langsung meninjau potensi pertanian di Desa Sidondo 4 bersama tim dari BUMA.

Direktur BUMA, Lidya Assegaf menjelaskan, kerjasama ini bertujuan membangun sistem pertanian terpadu berbasis teknologi dan nilai tambah ekonomi. Berbagai pihak akan dilibatkan nantinya, termasuk pemerintah daerah, petani, masyarakat lokal, serta mitra Alkhairaat.

"Kami ingin menciptakan nilai lebih di bidang pertanian, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas produksi. Sistem yang ditawarkan juga mengedepankan skema profit sharing, sehingga pendapatan para petani, pemerintah, dan mitra lokal bisa meningkat signifikan," ujar Lidya.

Baca Juga: Dorong Pemberdayaan dengan Meningkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Lokal, PT Vale dan Alkhairaat Bangun Welding Academy

Henan Agriculture Investment Group Limited adalah perusahaan milik negara yang berbasis d Provinsi Henan. Wilayah itu dikenal sebagai pusat agrikultur terbesar di Tiongkok.

Mereka datang ke Indonesia sebagai bagian dari program bilateral antara Indonesia dan China, yang hubungannya saat ini sangat baik.

Tujuan utama kunjungan mereka adalah melakukan transfer teknologi di bidang pertanian, meliputi penggunaan alat pertanian modern, pupuk, pestisida, hingga teknik tanam dan panen yang efektif.

"Kami ingin meningkatkan taraf hidup petani Indonesia melalui alih teknologi. Dengan pendekatan ini, petani bisa menghasilkan panen berkualitas tinggi dan berdaya saing, bahkan untuk pasar ekspor," kata perwakilan Henan Agriculture.

Baca Juga: Haul Guru Tua ke-57, FKUB Sulteng Bagikan Ratusan Paket Makanan dan Minuman Gratis

Dipilihnya Alkhairaat sebagai mitra lokal bukan tanpa alasan. Menurut Lidya Assegaf, investor luar negeri saat ini sangat selektif dan membutuhkan mitra yang terpercaya dan memiliki rekam jejak baik.

"Alkhairaat sebagai institusi besar dengan basis sosial dan keagamaan yang kuat, menjadi pilihan yang ideal. Mereka percaya dengan Alkhairaat karena integritas kami, serta kedekatan kultural kami dengan masyarakat lokal," ujar Lidya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X