Lebaran Diambang Pintu, Jeritan Rakyat di Morut Terkait Mahalnya Harga Elpiji 3 Kg Seakan Sulit di Respon

photo author
- Minggu, 23 Maret 2025 | 11:21 WIB

METRO SULTENG - Berdasarkan hasil pemantauan langsung di beberapa titik, gas elpiji 3 Kg di Kabupaten Morowali Utara, jelang lebaran hari raya idul Fitri 1446 Hijriah tahun 2025, harganya masih melambung.

Salah satu daerah pedesaan, harga elpiji 3 Kg masih melambung tinggi, daerah tersebut yakni di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara, harga elpiji masih kisaran Rp 70.000 hingga Rp 75.000 Pertabung ditingkat pengecer. 

Baca Juga: Bupati Banggai Hadiri Tabligh Akbar di Toili Jaya

Sementara harga eceran di Desa Beteleme dan sekitarnya Pertabung harganya dari Rp 40.000 hingga Rp 50.000. Sementara harga di pangkalan terpantau Rp 35.000 pertabung, padahal harga HET ketentuannya sekitar Rp 27.000 Pertabung.

"Kalau harga gas dibulan puasa ini, dipangkalan Rp35.000, ditingkat eceran Rp40.000 hingga Rp 50.000 Pertabung," ujar salah satu pelaku ekonomi di Desa Beteleme, Minggu (23/3/2025).

Salah satu pengecer yang sempat di temui di Desa Bunta, Sabtu (22/3/2025) masih menjual Rp70.000 Pertabung.

Baca Juga: Isu Anti Biotik Budidaya Udang Kembali Merebak, Perlu Strategi Agar Tidak Berulang dan Terhindar Penolakan Pasar

"Harga eceran kami jual Rp70.000 Pertabung Pak, karena belinya lewat pemasok yang menggunakan mobil pick up dengan harga Rp 60.000 Pertabung," ujar salah satu pengecer di Desa Bunta.

Sebelum bulan Ramadhan atau sekitar bulan Februari 2025, elpiji 3 Kg mulai langkah, harganya pun mulai membumbung tinggi, Ibu Ibu rumah tangga mengeluh, hingga lebaran diambang pintu harganya pun masih tinggi.

Gas elpiji sebagai bahan pokok untuk rumah tangga, maupun bagi pelaku ekonomi, berkeluh kesah di Media Sosial atas tingginya harga elpiji yang susah ditemukan.

Baca Juga: Ore Nikel Diduga Tanpa Dokumen di Jety CMPP Bahomotefe Bakal Dijual, Warga Minta Polisi Bertindak

Itupun jika warga ingin mencari gas, kadang harus menyeberang ke Desa tetangga bahkan "ibarat mencari jarum patah dalam sekam" hanya untuk mencari gas agar dapur tetap berfungsi, pertanyaannya.

Bagaimana dengan respon pemerintah Daerah?, terhadap keluhan Warga terkait mahalnya harga Gas yang kadang susah ditemukan.***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X