Jepang adalah negara pertama yang mengembangkan kereta cepat yang disebut Shinkansen. Kereta ini beroperasi tanggal 1 Oktober 1964. Dengan kecepatan pada waktu itu 240 hingga 320 km per jam. Dan menghubungkan Tokyo dengan kota besar lainnya seperti Yokohama, Kyoto, dan Nagoya serta Osaka sepanjang 514 km.
Rute Shinkansen jarak jauh itu dalam kurun waktu tiga tahun kemudian menjadi ramai, sebab sejumlah penumpang pesawat udara rute dari dan menuju ke Tokyo lebih memilih memakai Shinkansen karena lebih murah dan waktu tempuh yang hampir sama.
Rencana dari pengelola Kereta Cepat Indonesia - China untuk mengembangkan Whoosh rute panjang Jakarta, Bandung dan Surabaya, singgah di beberapa kota besar, tentu jadi harapan yang menarik didiskusikan.
Apabila harapan itu terealisasi, maka lalulintas udara yang akan menghubungkan Jakarta dengan kota besar lainnya di Pulau Jawa akan berkurang jauh seperti dampak kehadiran kereta cepat di Jepang.
Dengan demikian bandar udara di Jakarta dan kota besar lainnya di Pulau Jawa akan lebih diramaikan oleh lalulintas udara yang berasal dari luar Pulau Jawa.
Seiring dengan harapan itu, diperlukan keberpihakan pembangunan infrastruktur lalulintas udara di luar Jawa agar memperkecil isolasi dan ketertinggalan sebagaimana Harapan Indonesis Emas tahun 2045. SEMOGA. (*)