Perjalanan Pejuang Rupiah, Buruh Perkebunan Tebu PT Jhonlin Bombana Pulang Kampung Dengan Open Cup Dua Lantai Rakitan Kayu ke Gorontalo

photo author
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 11:50 WIB
Buruh perkebunan tebu PT.Jhonlin Pulang Kampung melalui perjalanan panjang, dengan kendaraan dua lantai Rakitan kayu (Foto: Rudy)
Buruh perkebunan tebu PT.Jhonlin Pulang Kampung melalui perjalanan panjang, dengan kendaraan dua lantai Rakitan kayu (Foto: Rudy)

METRO SULTENG - Buruh perkebunan tebu PT Jhonlin Batu Mandiri Bombana, Sulawesi Tenggara, pulang kampung dengan kendaraan open cup dua lantai rakitan konstruksi kayu ke Provinsi Gorontalo, dengan menempuh jarak lebih 1.000 Kilometer, lama tempuh sekitar empat hari lima malam.

Menurut Iwan salah satu buruh perkebunan tebu asal Gorontalo, merasa nyaman kerja sebagai penebang tebu dengan penghasilan yang cukup lumayan untuk pundi-pundi ekonomi rumah tangga.

Baca Juga: Warga Minta DPRD Jangan Diam, Segera Desak Pemkab Morowali Selesaikan Proyek MDA

"Karena habis kontrak, kami balik ke kampung halaman di Gorontalo sekalian menyambut tahun baru 2025, dengan menempuh perjalanan panjang 1.000 Kilometer lebih, bersama kendaraan pick up open cup yang dirakit jadi dua lantai dengan konstruksi," ujar Iwan saat ditemui tengah beristirahat di Desa Korowou, Kecamatan Lembo Kabupaten Morowali Utara, Sabtu (28/12/2024) pagi.

Lanjut Iwan yang sudah punya pengalaman sebagai penebang tebu, soal penghasilan penebang tebu di PT Jhonlin Batu Mandiri di Bombana cukup lumayan.

Baca Juga: Menggandeng Ulama KH Buya Yahya, PT TMMS Wujudkan Kolaborasi untuk Kebermanfaatan

"Penghasilan penebang tebu perton Rp 138.000, ada yang bisa menghasilkan 3 - 4 ton perhari perorang, bahkan tenaga kerja yang gesit bisa menghasilkan 4 - 8 ton perorang, kalau di kalkulasi rata-rata perorang hasilnya dalam sehari bisa mencapai angka Rp 552.000 perhari," kata Iwan dengan nada optimis.

Lanjutnya, perjalan panjang pulang kampung dengan hasil yang lumayan cukup melelahkan, meski. Begitu para buruh perkebunan yang naik mobil open cup rakitan kayu dua lantai tetap memiliki harapan untuk kembali dengan kontrak baru di PT Jhonlin.

"Kami pulang karena habis kontrak, namun 7 bulan kedepan kami rencana balik lagi dengan kontrak baru," tuturnya.

Baca Juga: Black Shark Watch X Pro: Jam Tangan Pintar Ultra-Ramping yang Canggih dengan Kamera Putar dan 150+ Mode Latihan

Sementara rekan kerja Iwan, diketahui bernama Jupri yang berpengalaman jadi penebang tebu, pernah menjadi buruh perkebunan tebu di PT Rajawali Gorontalo ini, mengaku, masih tertarik kembali dengan kontrak baru ke PT Jhonlin di Bombana, Sulawesi Tenggara.

"Lumayan pak, perton dapat uang Rp 138.000, kalau biasa dapat sehari 4 ton, hasilnya bisa memenuhi bahkan lebih, untuk kebutuhan rumah tangga," ujar warga Transmigrasi Wonosari Kabupaten Bualemo, bapak dari tiga anak ini.

Tak hanya itu, Jupri mengatakan, perjalan panjang yang cukup melelahkan bersama buruh lainnya yang mudik kekampung halaman, melintasi tiga Provinsi, yakni Sulawesi- Tenggara, Sulawesi-Tengah, dan Provinsi Gorontalo, dengan melalui dimulai dari daerah Bombana, Kota Kendari, Konawe, Morowali, Morowali Utara, Poso, Parigi Moutong dan Gorontalo, menjadi perjalanan yang penuh dengan semangat yang menantang menjalani proses hidup, demi pundi-pundi ekonomi rumah tangganya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X