Swasembada Pangan Diharap Berorientasi Outcome, Desa Mandiri Bisa Menjadi Role Model

photo author
- Minggu, 8 Desember 2024 | 12:03 WIB
Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi (KP3) Sulteng saat audience dengan Sekprov Sulteng Novalina Wiswadewa, Jum'at 6 Desember 2024. (Foto: Ist).
Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi (KP3) Sulteng saat audience dengan Sekprov Sulteng Novalina Wiswadewa, Jum'at 6 Desember 2024. (Foto: Ist).

Informasi bisa update setiap hari yang diinput berbasis koordinat oleh petugas atau penyuluh lapangan yang diberi tugas untuk itu. Keterlibatan pelaku usaha mulai penyedia input produksi, petani, nelayan, pembudidaya ikan, peternak, pelaku kebun serta offtaker sebagai penjamin pasar dinilai menjadi strategis.

Pemerintah harus membangun sistem, dan berada dibelakang pelaku usaha,berperan sebagai regulator. Dan tidak lagi jadi "pemain" sebagaimana yang sudah sudah. Pola sudah harus berubah, mengikuti trend yang dikembangkan oleh sejumlah negara maju.

Baca Juga: Pengawasan Pertanian Organik: Langkah Strategis PT Vale Indonesia Wujudkan Pertanian Berkelanjutan dan Berkualitas di Morowali

Ini tentunya perlu penyesuaian kata Novalina sebagai sesuatu yang baru. Dan menurutnya ini mampu dicapai melalui upaya persamaan persepsi bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dengan program swasembada pangan.

Dana desa yang sudah bergulir lebih dari lima tahun, khusus untuk ketahanan pangan yang besarannya 20 persen, perlu mendapat penguatan dan bisa diintegrasikan dengan role model itu.

Terakhir, menurut Novalina akan segera melaksanakan diskusi internal bersama OPD terkait. Dan KP3 mengamini sambil berseloroh bahwa ini bisa menjadi program 100 hari kerja Gubernur-Wakil Gubernur Sulteng terpilih. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X