Suami Nilam Sari Lawira ini berharap, dengan hadirnya Masjid Mart, masyarakat bisa lebih sejahtera karena berbelanja kebutuhan dengan harga terjangkau dan ikut berkontribusi membangun rumah ibadah lewat keuntungan unit usaha itu.
"Ke depan kita ingin di setiap kabupaten, dan kita berjuang kalau bisa di setiap kecamatan ada Masjid Mart. Kita harap unit usaha ini bisa jadi sumber pendapatan DMI untuk memakmurkan masjid-masjid yang ada di Sulawesi Tengah. Tidak ada keuntungan yang akan diambil oleh ketua DMI, ini seluruhnya diwakafkan kepada DMI. Saya tidak selamanya jadi ketua DMI, saya berharap semua yang kita canangkan bisa jalan terus-menerus. Siapapun ketuanya ke depan," tandasnya.
Bukan cuma Masjid Mart, Ahmad Ali juga berharap ke depan bisa dikembangakan unit usaha serupa di setiap rumah ibadah, termasuk pura dan gereja.
Sehingga tidak ada lagi anak-anak dan masyarakat meminta-minta untuk mengumpulkan dana saat membangun rumah ibadah.
Baca Juga: Kemiskinan, Stunting, Investasi dan Lingkungan, PR Utama Gubernur Sulteng Terpilih
"Ini semua bangunan dan modalnya saya wakafkan ke DMI, jika nanti dikelola bisa berkembang, semoga bisa melahirkan mart-mart baru di masjid lain. Sekali lagi, saya titipkan masjid mart kepada masyarakat untuk dirawat," jelas Ahmad Ali.
Ahmad Ali juga meminta agar 10 persen dari keuntungan Masjid Mart bisa disumbangkan kepada masyarakat Palestina.
Dengan adanya Masjid Mart, masyarakat khususnya umat Islam tidak hanya datang beribadah di masjid, tapi juga dapat berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau, juga dapat menyalurkan zakat, infaq dan sedekah. ***